Kiri-kanan ; Wakil Ketua OC Rapimnas Partai Golkar Nurul Arifin, Wakil Ketua OC Rapimnas Partai Golkar Tantowi Yahya, Ketua SC Idrus Marham, Wakil Ketua OC Rapimnas Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily saat menggelar jumpa pers persiapan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (26/7/2016). Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang akan diselenggarakan selama dua hari (27/28) Juli 2016 dan di jadwalkan Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri dan sekaligus menutup Rapimnas Partai Golkar.

Jakarta, Aktual.com – Partai Golkar akan membangun sekolah politik guna memperkaya wawasan dan kemampuan kader yang akan menempati posisi pengurus pada setiap tingkatan.

“Rencana membangun sekolah politik ini diinspirasi dari kegiatan serupa yang dilakukan oleh partai politik di China,” kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Tubagus Ace Hasan Syadzily, di sela kegiatan diskusi “AMPG Goes International: Visit China” di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (5/11).

Menurut Tubagus Ace, pembangunan sekolah politik tersebut hanya mengadopsi polanya saja, sedangkan kurikulumnya akan menerapkan ideologi dan sistem politik di Indonesia.

Sekolah politik, kata dia, akan dibangun secara berjenjang sehingga dapat memberikan pembekalan wawasan dan kompetensi kepada para kader yang akan menempati posisi pengurus di setiap tingkatan secara berjenjang.

Tubagus Ace menjelaskan Partai Golkar sudah sejak lama menjalin hubungan diplomasi dengan partai politik di China, yakni Partai Komunis China (PKC).

“Dalam pandangan Partai Golkar, hubungan luar negeri dengan negara-negara lain, bukan hanya domain Pemerintah, tapi partai politik juga memiliki peran sebagai ‘second’ diplomasi,” katanya.

Dalam peran tersebut, kata dia, Partai Golkar menjalin hubungan diplomasi dengan PKC.

Tubagus Ace menjelaskan Partai Golkar pernah diundang oleh PKC untuk berkunjung ke China dan mempelajari program-program unggulan dari PKC, salah satunya sekolah politik.

“PKC memiliki keunggulan dalam membentuk kader melalui sekolah politik yang diselenggarakan secara sistematis,” katanya.

Menurut dia, Partai Golkar berpandangan, sekolah politik ini dapat diadopsi polanya saja, tapi tidak kurikulumnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan