Calon wagub petahana, Djarot Saiful Hidayat beserta isteri Happy Farida Djarot menyapa warga saat kampanye di Pedongkelan, Jakarta Barat, Sabtu (5/11/2016). Dalam kesempatan tersebut, Djarot beserta isteri juga menyempatkan membagikan buku tulis kepada anak-anak di kawasan tersebut

Jakarta, Aktual.com – Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membatalkan agenda blusukan di beberapa daerah kampung Jakarta, Minggu (6/11). Djarot ditolak beberapa tokoh organisasi kemasyarakatan dan ketua RT.

“Batal karena ada penolakan. Informasi yang kami terima karena ada penolakan dari ketua RT dan ormas di sana,” kata salah satu anggota tim pemenangan Ahok-Djarot.

Berdasarkan agenda, Djarot seharunya dijadwalkan blusukan, Minggu (6/11) di lokasi Kecamatan Kebayoran Lama. Kawasan pertama yang menjadi lokasi blusukan Djarot hari ini berada di kawasan Jalan Tanah Kusir II RT 4-11 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan. Di lokasi ini, sesuai dengan jadwal, Djarot harus tiba pukul 10.00 WIB. Hanya saja sampai siang hari Walikota Blitar itu tidak muncul.

Kawasan selanjutnya yang menjadi tujuan blusukan Djarot berada di Jalan Jati Indah RT 2-1 Kelurahan Pondok Pinang, Di lokasi ini, hingga 14.00 Djarot belum juga hadir. Padahal, sesuai dengan jadwal, Djarot harus tiba di lokasi ini sekitar pukul 13.30 WIB.

Salah satu warga, Sugeng 35 tahun, masyarakat Jalan Jati Indah RT 2-1 Kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mengungkapkan, Djarot batal datang.

“Pak Djarot kesini berdasarkan undangan warga tapi tidak datang. Padahal kami tunggu dari pagi,” katanya.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan, kedatangan Djarot sekaligus untuk menyampaikan berbagai keluhannya diantarannya permintaan penurapan Kali Pesanggrahan. Saat ini kali belum diturap, akibatnya setiap musim penghujan air dari kali limpas ke pemukiman warga.

“Disini kalau hujan pasti tergenang karena air meluap dari kali. Kalau Pak Djarot kesini kami mau menyampaikan supaya ada tindakan.”

Laporan: Musdianto

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu