Jakarta, Aktual.com – Kendati pertumbuhan ekonomi di Kuartal III-2016 capai 5,02%, atau secara kumulatif hingga akhir Oktober 2016 menembus 5,04%, namun sayangnya tak menjadi sinyal positif bagi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.
Untuk itu, pada perdagangan hari ini, laju rupiah diprediksi masih cenderung mengalami pelemahan, sekalipun adanya rilis pertumbuhan ekonomi Kuartal III-2016. Ditambah lagi, jelang pemilu AS, laju rupiah masih akan di posisi memerah.
“Kemarin, laju rupiah sempat mengalami penguatan, karena kepercayaan pelaku pasar uang terhadap ekonomi Indonesia meningkat di tengah kondisi global yang variatif. Akan tetapi, penguatan tersebut masih relatif terbatas,” ujar pengamat pasar modal dari Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI), Reza Priyambada ketika dihubungi, Selasa (8/11).
Keterbatasan laju rupiah itu memang seiring dengan harga komoditas yang masih di bawah ekspektasi. Terutama minyak mentah dunia yang masih di bawah US$ 50 per barel yang merupakan level psikologis investor.
“Dan faktanya, harga minyak mentah dunia yang cenderung masih di bawah level psikologis masih menahan laju rupiah lebih tinggi lagi,” tandas Reza.
Sebelumnya, kata dia, pihaknya juga menyampaikan, proyeksi terhadap pergerakan laju rupiah masih ada kecenderungan berada di zona merah seiring minimnya sentimen positif untuk mengimbangi kenaikan laju USD.
“Untuk itu, pelaku pasar tetap waspadai masih adanya potensi pelemahan. Laju rupiah (kemarin) cenderung bergerak mendatar dengan kisaran sempit pada range support 13.126 dan resisten 13.060,” ujar dia.
Dan untuk kondisi perdagangan hari ini, laju Rupiah masih akan cenderung bervariatif dan dapat melemah seiring masih minimnya sentimen di pasar.
Apalagi memang, kata dia, rilis GDP yang masih di bawah estimasi meski di atas 5% dan cadangan devisa pada akhir Oktober 2016 yang sebesar US$ 115 miliar atau turun US$ 700 juta dari jumlah akhir September 2016 sebesar US$ 115,7 miliar tampaknya belum memberikan sentimen positif.
“Makanya, tetap waspadai masih adanya potensi pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini. Untuk itu, laju rupiah kami perkirakan akan cenderung bergerak variatif dengan kisaran sempit pada range support 13.119 dan resisten 13.058,” pungkas Reza.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka