????????????????????????????????????

Jakarta, Aktual.com – Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) mengecam keras sikap represif aparat kepolisian dalam peristiwa penangkapan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Ami Jaya, pada Senin (7/11) tengah malam kemarin.

“Ini adalah perlakuan kasar aparat kepolisian terhadap Putra Bangsa. Arogansi aparat kepolisian sekali lagi telah melukai hati Bangsa Indonesia/Bangsa Pribumi,” tegas Presiden Geprindo, Bastian P Simanjuntak, dalam keterangannya kepada Aktual.com, Selasa (8/11).

Menurutnya, tugas Polri seharusnya melindungi warganya, bukannya meneror pihak-pihak yang saat ini sedang menuntut keadilan atas penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Apa yang telah dilakukan aparat kepolisian dengan menangkap aktivis HMI memperlihatkan bahwa pemerintahan saat ini anti kritik dan tidak berpihak kepada Bangsa Indonesia/Bangsa Pribumi.

“Adik-adik mahasiswa yang tergabung dalam HMI adalah aset negara, mereka para aktivis yang turut serta membentengi negara ini dari penghianatan penguasa terhadap bangsanya,” jelas Bastian.

Aparat kepolisian, lanjut dia, seharusnya bisa mengirimkan surat panggilan kepada mereka jika diduga terlibat dalam peristiwa bentrokan antar demonstran dengan aparat kepolisian pada 4 November lalu.

“Sekarang bukan jamannya lagi berlaku represif, apalagi dengan menjemput adik-adik mahasiswa dan memperlakukan mereka seperti teroris,” kata dia.

Ditambahkan, aksi tanggal 4 November termasuk aksi yang paling damai dan paling bermartabat sepanjang sejarah. Kalaupun terjadi bentrokan kecil adalah hal biasa.

Kepada Komisi III DPR RI, Geprindo meminta segera bertindak dengan memanggil Kapolri dan meminta agar aparat kepolisian membebaskan Ami Jaya dalam waktu 1x 24 jam. Sebab tindakan Polri sudah melanggar tahapan-tahapan hukum yang diatur dalam KUHAP.

“Selain itu, secara konstitusi Polri telah menghianati bangsanya sendiri, bangsa pribumi, sungguh ini sudah merupakan perbuatan yang tercela,” demikian Bastian.

(Laporan: Soemitro)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka