Jutaan Massa yang terdiri dari berbagai elemen melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Jumat (4/11). Dalam aksinya mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Tokoh pergerakan Sri Bintang Pamungkas menilai Aksi Bela Islam II yang digelar secara besar-besaran pada Jumat 4 November 2016 lalu sebagai permulaan yang bagus. Yakni bahwa umat Islam sudah berani menunjukkan diri sebagai kelompok mayoritas yang santun dan tertib.

“Bagus untuk start ya, itu bagus, dan kita membuktikan bahwa umat Islam bukan kelompok yang hanya bisa amuk, tetapi dan betul-betul bisa tertib,” kata dia dalam diskusi ‘Negara Dalam Keadaan Darurat, Jika Hukum Tidak Ditegakkan Terhadap Ahok’ di Jakarta, Rabu (9/11).

Aksi Bela Islam II yang dilakukan untuk penegakan hukum yang adil atas dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), diakui muara awalnya adalah Ahok sendiri. Dimana Ahok menyatakan Alqur’an Surat Al Maidah 51.

“Dan ini ternyata magnet dari Al-maidah 51 itu begitu besar, bisa menghimpun begitu besar massa dan ini harusnya berlanjut hingga Sidang Istimewa MPR,” ucap Bintang.

Mengenai pernyataan Presiden Jokowi mengenai adanya aktor politik yang menunggangi Aksi Bela Islam II, Bintang menilainya sebagai sebuah kebohongan. Jika memang mendapati adanya aktor politik dalam Aksi Bela Islam II, ia menantang pemerintah membuktikannya.

“Ah, bohong, ya tinggal buktikan aja, orang membuktikan cina-Cina masuk Indonesia aja, nggak bisa kok, seolah-olah inteljen kita hebat,” ucapnya.

“Gombal, intelijen gombal,” sambungnya.

Laporan: Soemitro

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby