Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta melemah 508 poin menjadi Rp13.639, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.131 per dolar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah yang cukup dalam terhadap dolar AS seiring dengan masih dibayangi sentimen negatif kemenangan Donald Trump dalam pemilu presiden AS.
“Ada kekhawatiran di pasar Trump berpotensi memicu kekacauan politik dan global dalam situasi finansial yang rapuh dan penuh kegelisahan investor. Banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam periode ketidakpastian yang sensitif ini,” ujar Analis Riset FXTMm Lukman Otunuga di Jakarta, Jumat (11/11).
Ia menambahkan bahwa ancaman Trump untuk membatalkan sejumlah kesepakatan perdagangan membuat pelaku pasar pesimis dan memicu aksi hindar terutama pada aset di negara-negara berkembang.
Ia mengharapkan bahwa pertumbuhan PDB Indonesia yang menyiratkan petumbuhan dapat bertahan dalam situasi eksternal yang serba tidak menentu. Optimisme terhadap program amnesti pajak juga diharapkan dapat kembali mendorong momentum positif untuk ekonomi Indonesia.
Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova menambahkan bahwa kemenangan Donald Trump mendorong suku bunga di Amerika Serikat dapat lebih cepat dari perkiraan.
“Nilai tukar rupiah yang masih mengalami depresiasi terhadap dolar AS lebih disebabkan faktor eksternal, terutama dari hasil pemilu presiden Amerika Serikat,” katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar uang masih khawatir terhadap kebijakan Donald Trump nantinya dapat memicu gejolak pasar keuangan dunia mengingat di setiap kampanyenya cenderung memberikan pernyataan-pernyataan yang kontroversial. (ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka