Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno - Penetapkan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pilkada DKI Jakarta 2017. (ilustrasi/aktual.com - foto/antara)
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno - Penetapkan tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur peserta Pilkada DKI Jakarta 2017. (ilustrasi/aktual.com - foto/antara)

Jakarta, Aktual.com – Penolakan warga disejumlah titik terhadap salah satu pasangan calon gubernur DKI Jakarta diakui baru terjadi di masa kampanye Pilkada DKI 2017 ini. Sebab, sebelumnya seperti pelaksanaan tahap di Pilkada 2012 tidak terjadi, sekalipun terhadap incummbent. Demikian disampaikan Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno, di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11).

‎”Meskipun isunya waktu itu tahun 2012 juga luar biasa. Namun hal Itu kita melihat kemarin berbeda,” ujar dia.

Melihat adanya trand penolakan itu, sambung dia, menjadikan KPU sebagai pelaksana tahapan melakukan kordinasi dengan seluruh stakeholder terkait mencari solusi agar kampanye tetap berjalan semestinya tanpa adanya penolakan.

“Kita berkoordinasi dengan Bawaslu berkomunikasi dengan Polda dan BIN. Banyak titik penolakan yang harus kita antisipasi,” sebut Sumarno.

Ia pun mengaku bahwa pihaknya tengah mengkaji sejumlah titik rawan penolakan yang ada di Jakarta, bahkan beberapa titik rawan sudah dipetakan dan sudah ada di Bawaslu.

“Kita juga koordinasi dengan pasangan calon untuk berkomunikasi dengan baik dengan warga yang akan dikunjunginya,” tandasnya.

(Laporan: Novrizal)

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Eka