Jakarta, Aktual.com – Presiden Joko Widodo merasa disindir oleh pantun yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar.
Pantun tersebut diucapkan Cak Imin sapaan akrabnya dalam silaturahmi nasional ulama rakyat dengan tajuk ‘Doa Untuk Keselamatan Bangsa’.
Presiden pun menanggapi sindiran tersebut dipenghujung sambutan acara yang digelar di Balai Pertemuan Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (12/11).
“Jadi kalau disinggung-singgung ya saya jawab apa adanya memang belum. Tadi kan tanya kapan senangnya? Saya kalau sudah disinggung saya juga punya perasaan,” ujar Jokowi.
“Ya nanti kita bicara berdua saja lah, tidak usah diungkap di sini, nanti ribuan jemaah jadi tahu,” ujar Jokowi disambung tawa ribuan jemaat.
Saat itu, Jokowi tengah membahas mengenai infrastruktur batin dan mengemukakannya di hadapan ribuan peserta yang hadir.
Jokowi pun mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PKB yang telah mengawali pembentukan infrastruktur batin, misalnya melalui program nusantara mengaji. “Tapi kalau sudah masuk ke infrastruktur batin, bisik-bisiknya dengan Cak Imin. Sekarang belum.”
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar di ujung pidatonya menyampaikan dua pantun. “Pantun yang kedua, berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, senangnya kapan?” kata Muhaimin.
Laporan: Fadlan Syiam Butho
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu