Dirut Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio, bersama Ketua Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI), Tantowi Yahya bersama model Grand Finalis Popular 2016 memperhatikan layar monitor pergerakan saham saat Pembukaan perdagangan saham di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (3/11). Kegiatan tersebut dalam rangka simulasi belajar perdagangan saham untuk kalangan artis dan model. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada awal pekan ini melemah 67 poin menjadi Rp13.447, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.380 per dolar AS.

“Ketidakpastian global yang meningkat ketika pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia diumumkan relatif melambat sudah cukup untuk memicu pelemahan rupiah terhadap dolar AS,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin (14/11).

Menurut dia, tekanan pelemahan terhadap rupiah berpeluang bertahan dalam jangka pendek ini, paling tidak hingga pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Desember 2016 mendatang.

“Namun, ruang pelemahan bisa tertahan dengan intervensi Bank Indonesia di pasar valas dan surat utang negara (SUN),” katanya.

Sedangkan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), menurun 37,04 poin atau 0,71 persen menjadi 5.194,92. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 9,33 poin (1,06 persen) menjadi 868,97.

“Koreksi yang masih berlangsung di bursa kawasan Asia, masih akan memberikan tekanan pada pergerakan IHSG,” kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo.

Menurut dia, koreksi yang terjadi di pasar saham seiring dengan antisipasi investor terhadap aksi-aksi yang akan ditunjukkan oleh Donald Trump, sebagai Presiden Terpilih Amerika Serikat yang sedianya akan diangkat pada Januari 2017 mendatang.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar di negara-negara berkembang juga khawatir bank sentral Amerika Serikat (The Fed) akan menaikkan suku bunga dengan lebih agresif pasca Donald Trump menjadi Presiden AS. (ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka