Jakarta, Aktual.com – Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo mengakui bahwa pihaknya kesulitan mencari Royani, orang yang disebut sebagai saksi kunci dugaan korupsi mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.
“Ya kesulitan (menemukan Royani). Mudah-mudahan nanti kita ketemukan lah,” kata Agus saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Senin (14/11).
Meski demikian, Agus mengklaim bahwa penyelidikan dugaan korupsi Nurhadi masih berjalan. “Penyelidikan (dugaan korupsi Nurhadi) masih jalan,” singkatnya.
Seperti diketahui, Nurhadi diduga ikut terlibat dalam pengurusan perkara yang didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Dugaan ini tercium usak Tim Satgas KPK menangkap salah satu Panitera di PN Jakpus, Edy Nasution dan orang kepercayaan Eddy Sindoro, Doddy Aryanto Supeno, pada 20 April 2016 lalu
Usai penangkapan, penyidik KPK secara tiba-tiba melakukan penggeledahan di kediaman Nurhadi yang berada di Jalan Hang Lekir, Jakarta Selatan. Dimana, dalam penggeledahan itu, penyidik menyita uang senilai Rp1,7 miliar.
Ketika itu, Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif menyebut, uang yang ditemukan di rumah Nurhadi disinyalir berkaitan dengan penanganan suatu perkara.
‪Dalam pengusutan dugaan itu, KPK kemudian memanggil sopir Nurhadi yang bernama Royani untuk menjalani pemeriksaan. Namun, yang bersangkutan tidak pernah memenuhi panggilan tersebut.
Pihak KPK mengaku sedang mencari Royani. Tapi semenjak dugaan ini tercium hingga pagi tadi dikonfirmasi, Royani pun belum ditemukan.
Sebetulnya, selain memanggil Royani, penyidik lembaga antirasuah juga memanggil empat polisi, Brigadir Ari Kuswanto, Brigadir Dwianto Budiawan, Brigadir Fauzi Hadi Nugroho, dan Ipda Andi Yulianto. Mereka diketahui adalah ajudan Nurhadi.
Tapi sayang pemanggilan keempat polisi ini berujung sama dengan pemanggilan Royani. Pihak KPK hingga kini belum bisa mendapatkan keterangan mereka.
Laporan: M Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby