Jakarta, Aktual.com – General Manager PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), Syamsul Huda menyampaikan bahwa terlepas dari Pro-kontra pembangunan reklamasi di Teluk Utara Jakarta, pihaknya siap memberikan pelayanan untuk mensuplai pemenuhan pasokan listrik ke area tersebut.

Dirinya telah memperkirakan kebutuhan listrik di kawasan properti yang dikembangkan anak usaha Agung Podomoro tersebut akan membutuhkan listrik sebanyak 2500 MVA. Sedangkan listrik Disjaya diproyeksi akan mendapat tambahan kapasitas sebesar 3500 MVA dari program prioritas pemerintah dalam pengadaan 35.000 MW.

“Kawasan reklamasi, saya bicara bukan masuk ke rana konfliknya, namun saya bicara pelayanan,  kalau saja reklamasi itu jadi dan butuh listrik, kita siap suplai. Kita over kapasitas,” kata Syamsul Huda, Selasa (15/11).

Sebagaimana diketahui, selama ini PLN merasa proyek reklamasi telah mengganggu operasional pembangkit listrik PLTGU Muara Karang, PLTGU Priok, dan PLTGU Muara Tawar yang bersinggungan dengan proyek di kawasan itu.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, menuturkan bahwa berdasarkan hasil kajian LAPI-ITB, dinyatakan reklamasi Pantura Jakarta tahap I yang saat ini sudah ‘menyulap’ Pantai Mutiara, telah mengakibatkan naiknya suhu air di intake canal pembangkit PLTGU Muara Karang, dari 29 derajat celcius menjadi 31,1 derajat celcius.

“Sehingga mengubah infrastruktur outlet sistem air pendingin PLTGU Muara Karang,” tuturnya.

Akibatnya suhu air pendingin menjadi naik, maka tiap kenaikan 10 celcius, bisa menurunkan kemampuan produksi listrik hingga 10 MW, dan mengalmi kerugian dengan nilai sekitar Rp576 Juta per hari untuk setiap 1 unit mesin pembangkit.

(Laporan: Dadangsah Dapunta)

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka