Jakarta, Aktual.com – Organisasi Human Rights Watch telah merilis citra satelit yang menunjukkan adanya pembantaian serta penghancur desa-desa dengan cara dibakar kepada kaum minoritas muslim di negara bagian Rakhine, Myanmar.
Insiden pembunuhan di luar hukum ini diduga dilakukan oleh militer Mayanmar yang berlangsung pada Oktober. Kemudian pihak militerpun menyatakan pada 13 November palu bahwa menewaskan 25 orang di desa-desa yang dihuni oleh Muslim Rohingya.
Dari data analisa citra satelit beresolusi tinggi yang diambil pada pagi hari dari 22 Oktober, 3 November dan 10 November 2016, Human Rights Watch mengidentifikasi total ada 430 bangunan yang hancur di tiga desa dari Distrik Maungdaw utara.
Kelompok HAM itu juga menyatakan bahwa penyelidikan PBB saat ini juga mencakup tuduhan pemerkosaan yang dilakukan pasukan Myanmar terhadap para perempuan Muslim Rohingya.
”Gambar satelit baru tidak hanya mengkonfirmasi kerusakan luas desa Rohingya tetapi menunjukkan bahwa itu bahkan lebih besar dari yang kita pikir pertama kali,” kata Brad Adams, Direktur Human Rights Watch Asia, seperti dikutip dari BBC, ditulis Sabtu (18/11).
Dia menegaskan agar PBB membentuk otoritas investasi agar terjaminnya keadilan dan keamanan bagi para korban. Sementara itu, sejauh ini, Burmese Rohingya Group mengatakan sekitar 1.500 warga sipil telah mengungsi akibat kekerasan di Myanmar.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka