KPU-Bawaslu (ist)

Jakarta, Aktual.com – Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta, Muhamad Jufri menyesalkan berbagai peristiwa penolakan kampanye salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Menurutnya, penolakan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap paslon yang maju dalam Pilkada DKI 2017 mendatang, justru menghambat proses demokrasi di Ibu Kota, dan berpotensi dialami oleh paslon lainnya.

“Penolakan-penolakan yang terjadi saat ini menjadi kekhawatiran kami. Jangan sampai semua saling menghalangi. Itu sangat menggangu proses demokrasi,” ujar Jufri di Jakarta, Sabtu (19/11).

Lantaran hal itu, pihak Bawaslu meminta masyarakat untuk tetap legowo dan menerima setiap kegiatan kampanye yang dilakukan paslon Pilkada DKI. Bilamana terjadi lagi penolakan, sambung Jufri, pihaknya tak segan untuk bertindak tegas.

Meski begitu, penindakan yang bisa saja dilakukan oleh Bawaslu tidak serta merta langsung dilakukan. Kata dia, jika hal tersebut terjadi lagi, akan dilakukan penelusuran.

“Bahaya juga kalau semena-mena. Kalau terbukti ya ditindak sebagaimana aturan undang-undang,” jelasnya.[M Zhacky Kusumo]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid