Petani memanen cabai merah di Pamekasan, Jawa Timur, Senin (28/9). Dalam dua pekan terakhir harga cabai merah ditingkat petani turun dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp10 ribu per kg karena di sejumlah daerah masuk musim panen. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/nz/15

Padang, Aktual.com – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat mendorong masyarakat untuk melakukan penanaman cabai pada musim kering. Hal itu dilakukan guna menjaga kesetabilan harga ketika musim hujan tiba.

“Harga cabai selalu melambung saat musim hujan oleh sebab itu melakukan penanaman ketika kemarau bisa membantu menstabilkan harga dan petani juga akan untung”, kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Solok Selatan Del Irwan di Padang Aro, Minggu (20/11).

Dia menjelaskan, menanam cabai pada musim kering memang lebih sulit dibandingkan saat curah hujan tinggi sebab petani harus bekerja lebih ekstra.

Saat musim kering, katanya, petani harus melakukan pola tetas setiap batang cabai dan ini masih dianggap memberatkan mereka padahal ketika panen nanti harganya bisa jauh lebih tinggi.

“Membuat petani melakukan tanam cabai musim kering ini cukup sulit karena mereka menganggap berat padahal bila dilakukan dengan serius pasti akan berhasil serta harga jualnya saat panen juga tinggi sehingga bisa memperbaiki perekonomian mereka.”

Dia mengatakan, untuk bantuan pemerintah guna pengembangan cabai seluas 15 hektare semestinya dilakukan saat musim kering tetapi menjadi tertunda karena prosesnya yang cukup panjang.

Bantuan pemerintah, katanya, harus melalui proses tender terlebih dahulu sehingga terlambat penyalurannya dan baru mulai tanam saat ini.

“Petani seharusnya bisa melakukan pola tanam musim kering ini sendiri sebab bila menunggu bantuan pemerintah maka mereka harus menunggu selesai tender terlebih dahulu dan kemungkinan besar waktunya akan terlewat.”

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Solok Selatan Armen Syahjohan mengatakan, untuk menstabilkan harga cabai maka pemerintah harus mensiasati musim tanam.

Pemerintah katanya, harus mempelajari kapan kebutuhan masyarakat meningkat dan melakukan tanam jauh sebelum itu.

Sebagai contoh katanya, saat lebaran biasanya kebutuhan cabai meningkat dan pemerintah harus menggalakkan tanamnya empat bulan sebelum itu sehingga ketersediaan mencukupi.

“Dengan mensiasati musim tanam bisa mengendalikan harga sehingga masyarakat tidak diberatkan seperti sekarang harga cabai yang sangat tinggi,” katanya.

Kepala Seksi Perlindungan Konsumen Dinas Koperasi, Perindustrian dan perdagangan Solok Selatan Arnonsyah mengatakan, harga cabai sekarang masih tinggi yaitu dikisaran Rp80 ribu perkilogramnya dan ini sudah bertahan lebih dari satu bulan.

“Melonjaknya harga cabai karena pasokan dari petani kurang karena kebanyakan tanaman cabai diserang penyakit keriting yang menjadi musuh utama,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu