Ketua DPR Ade Komarudin memperlihatkan surat Presiden Jokowi perihal permintaan pertimbangan pengangkatan Komjen (Pol) Budi Gunawan (BG) jadi Kepala BIN di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/8). Selain surat permohonan pertimbangan, Presiden Jokowi juga melampirkan daftar riwayat hidup Komjen BG. Daftar riwayat hidup itu berisi data-data dasar Komjen BG, seperti data tempat tanggal lahir dan riwayat pendidikan dan karirnya. AKTUAL/TINO OTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Komentar Ketua DPR RI Ade Komarudin bahwa lebih baik Pilkada DKI dibubarkan bila mengancam persatuan dan kesatuan bangsa sangat disesalkan.

“Pernyataan ketua DPR tersebut adalah sesuatu yang salah dan sangat tidak tepat,” ujar mantan relawan Jokowi, Ferdinand Hutahea saat dihubungi, di Jakarta, Minggu (20/11).

Seharusnya, sambung dia, sebagai ketua DPR, Ade Komarudin tidak menjadikan sesuatu yang salah sebagai solusi, harusnya menjadi bagian dari demokrasi yang baik.

“Membubarkan Pilkada itu adalah perbuatan atau gagasan yang mengancam demokrasi,” ujar dia.

Padahal, sebagai pimpinan dewan Ade Komarudin mengawal proses demokrasi berjalan baik, terlebih ketika Indonesia menjadi negara yang menganut sistem demokrasi tersebut.

“Mestinya Ade Komarudin mengawal demokrasi bukan malah mengusulkan membubarkan Pilkada. Jika ada masalah seperti sekarang yang diakibatkan oleh Ahok, mestinya Ahok yang diakhiri dari Pilkada bukan Pilkadanya yang dibubarkan,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPR RI Ade Komarudin menilai pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Konflik dan perbedaan harus disingkirkan baik isu suku, agama, ras dan golongan.

Maka itu dia menegaskan, jangan sampai Pilkada DKI Jakarta merusak persatuan bangsa. Sebab Pilkada Jakarta terlalu kecil untuk persatuan bangsa ini. Persatuan bangsa terlalu mahal bila terkoyak-koyak hanya oleh Pilkada DKI Jakarta.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby