Jakarta, Aktual.com – PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengakui sektor minyak dan gas menjadi sektor yang paling besar pengajuan klaim kerugiannya. Salah satunya klaim terhadap PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Menurut Direktur Teknik dan Luar Negeri Asuransi Jasindo, Syarifudin, hingga September 2016, perseroan telah membayarkan klaim korporasi dengan total sebesar Rp1,69 triliun. Ini untuk beberapa level bisnis.
“Dari total itu, jumlah klaim terbesar yang dibayarkan adalah untuk kerugian di bisnis migas sebesar Rp854 milyar,” ujar Syarifudin di Jakarta, Senin (21/11).
Kemudian disusul sektor bisnis property sebesar Rp593 milyar, bisnis engineering sebesar Rp167 milyar, kerugian gempa bumi Rp42,9 milyar dan bisnis marine sebesar Rp27,4 milyar.
“Dibanding tahun 2015, klaim asuransi migas tahun ini lebih besar. Di tahun lalu angkanya mencapai sebesar Rp692 miliar,” kata dia.
Salah satunya, klaim besar yang dikucurkan perseroan ke PGN mencapai USD47,38 juta atau sekitar Rp615,94 miliar. “Hari ini, kami membayarkan klaim kepada PT PGN untuk kerugian jalur pipa SSWJ (South Sumatera-West Java) dan final settlement 100% sebesar USD47,38 juta,” jelas dia.
PGN sendiri, kata dia, memiliki beberapa polis lain dari asuransi Jasindo. Misalnya untuk asuransi pipa distribusi, polis terorisme dan sabotase. “Sejauh ini, ada sekitar empat polis dengan PGN dan anak perusahaannya,” ujar dia.
Selain penyelesaian klaim, di tahun ini, Asuransi Jasindo juga bersama 10 BUMN lainnya telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang sinergi BUMN membangun negeri.
Ke-10 BUMN tersebut adalah, PT Pos lndonesia, PT Asuransi Jiwasraya, PT Bank BNI (Persero) Tbk, PT Bandha Ghara Reksa, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT KAI, PT LEN, PT Sarinah, dan PT Varuna Tirta Prakasya.
Di tempat sama, Direktur Keuangan PGN, Nusantara Suyono juga sepandapat dengan sinergi BUMN itu. Bagi PGN, agar opersional proyek-proyek dan jalur puoa PGN tak alami gangguan di masa depan, maka dibutuhkan kerja sama dengan BUMN lain, terutama di sektor asuransi.
“Jadi ini bentum sinergi antar BUMN, dan bisa mendorong pertumbuhan perekonomian nasional,” jelas Nusantara atau Nusky.
(Laporan: Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka