Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menemui Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (23/11).
“Terima kasih pak Nov telah terima kami dengan hangat. Bahkan kalau hadir di undangan Novanto makanannya selalu juara,” kelakar Zulkifli saat membuka jumpa pers usai pertemuannya dengan Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu (23/11).
Zulkifli mengaku kedatangannya tersebut dalam rangka silaturahmi dan konsolidasi ke sesama partai pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Dimana, saat ini situasi dan kondisi politik di masyarakat tengah “menghangat”.
“Saya kira ditengah situasi yang kata presiden agak menghangat kita perlu hadapi masalah ini dengan cara-cara Indonesia. Dengan nilai luhur ke-Indonesiaan, silaturahim, saling berkunjung. Dengan itu apa yang sudah dimulai dengan pak Jokowi partai mengikuti,” ungkap Ketua MPR itu.
“Kami juga lakukan hal yang sama. Saling berkunjung, tukar pikiran, saling diskusi,” tambahnya.
Menurutnya, pimpinan parpol harus seperti presiden untuk menyampaikan himbauan yang menyejukkan, mendamaikan serta memberi rasa aman dan selalu membuat masyarakat jadi sejuk dan teduh.
“Begitulah cara-cara yang terlatih dengan bersilaturahim, berdialog. Paling tidak kalau ada sepuluh masalah separuh bisa kita selesaikan. Karena itu, saya dkk banyak yang mendampingi dan juga ketum Golkar,” katanya.
Kedua, lanjut Zul, pertemuan tersebut perlu untuk menjaga stabilitas jaga persatuan agar pemerintah bisa bekerja dengan baik. Kalau itu bisa dilakukan, kata dia, semua rakyat akan diuntungkan.
“Silaturahim bisa cegah kesalahpahaman,” tuturnya.
Zul pun mengaku meminta dukungan Novanto dari Golkar, agar nanti di MPR bersama fraksi-fraksi bisa melakukan dan melanjutkan silaturahim ini kepada para ulama, habaib, tokoh agama tokoh masyarakat. Seperti diketahui, ulama dan ormas-ormas islam bersama masyarakat bakal ikut dalam aksi Bela Islam 212.
“Kita akan mendengar kawan-kawan kita yang akan laksanakan aksi, apa kira-kira pikirannya. Tentu mudah-mudahan kalau ada sumbatan-sumbatan, sebagian bisa kita perjuangkan melalui jalur konstitusional. Dengan jalur yang ada apakah di DPR apakah MPR dan lainnya,” jelas Zulkifli.[Nailin In Saroh]
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid