Jakarta, Aktual.com – Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mulai mengamati aksi unjuk rasa yang belakangan ini marak dilakukan. Aksi ini memang dilakukan untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditahan karena kasus penistaan agama Islam.
Sejauh ini status Ahok memang sudah menjadi tersangka. Dan kasusnya masih ditangani oleh pihak kepolisian. Namun demikian, Apindo melihat jika banyak dilakukan aksi demonstrasi itu kalangan investor mulai bersikap wait and see (tunggu dan lihat) untuk berinvestasi di Indonesia.
“Demo ini berpengaruh ke iklim investasi, karena investasi itu memerlukan kenyamanan dan kepastian hukum. Apalagi nanti buruh mau ikut demo jugs, jadi kalau dibiarkan berlarut-larut akan berpengaruh besar (ke investasi),” tutur Ketua Apindo Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial Apindo, Anton J. Supit, di Jakarta, Kamis (24/11).
Menurut Anton, adanya aksi demo 4 November 2016 lalu sudah diamati kalangan investor asing. Saat ini, aksi demo memang berjalan damai sampai maghrib. Namun, kata dia, telah menciptakan keraguan kalangan investor untuk berinvestasi di Tanah Air di tengah ketidakpastian perekonomian global.
“Kejadian 4 November kemarin membuat orang tambah mikir, saya saja punya orang-orang mau tanda tangan kontrak (bisnis) enggak jadi. Ini baru satu kasus,” tutur dia.
Dia berharap, aparat penegak hukum dapat mengatasi persoalan demo agar tidak berujung anarkis, untuk menciptakan rasa kenyamanan investor dalam menanamkan modalnya di Tanah Air.
“Kalau dibiarkan maka menjadi kebiasaan, seperti buruh yang menutup jalan tol. Padahal pengangguran dan kemiskinan kita masih angka tertinggi, dan ini butuh investasi atasi persoalan itu,” tutur Anton.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid