Jakarta, Aktual.com – Anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor minyak bumi dan gas, PT Elnusa Tbk tercatat masih memerah dalam bekerja hingga kuartal III-2016 ini.

Baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih, kinerja ELSA terus menurun. Pihak perseroan menuding proses alih kelola di Blok Mahakam dan masih belum stabilnya harga minyak dunia menjadi penyebabnya.

“Pendapatan perseroan hingga September 2016 turun sekitar 3,7 persen dibanding periode sama tahun lalu. Dan laba bersih juga turun 7 persen year on year,” kata Direktur Keuangan Elnusa Budi Rahardjo di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/11).

Salah satu penyebabnya, kata dia, adalah proses alih kelola Blok Mahakam dari Total E&P Indonesie kepada induknya, Pertamina. Dengan begitu, perseroan melakukan investasi besar-besaran di blok migas tersebut.

“Tahun lalu ‎pendapatan perseroan mencapai Rp2,6 triliun dan tahun ini sedikit turun jadi Rp2,5 triliun. Dan rencana perpindahan Blok Mahakam ini membuat Total tak berinvestasi besar-besaran. Sehingga impact-nya ke kami.”

Dia juga menegaskan, masih belum stabilnya harga minyak dunia sejak awal tahun ini telah memukul kinerja perseroan. Menurut dia, dengan harga minyak mentah di pasar‎ global yang masih berada di bawah US$ 50 per barel tentu belum menjadi kondisi yang posumitif.

“Jadi, tahun ini ternyata lebih berat dibanding tahun lalu. Karena harga minyak dunia yang sempat di kisaran US$ 30 per barel itu menjadi beban berat ke kami.”

Lebih jauh Budi menegaskan, dengan kondisi pendapatan perseroan yang merosot berakibat ke perolehan laba bersihnya. Kata dia, hingga kuartal III-2016 hanya mencapai sekitar Rp178 miliar atau turun 7 persen dibanding periode sama tahun lalu yang hingga Rp226 miliar.

“‎Dengan kondisi itu, ditambah kerugian selisih kurs hinggs Rp22 miliar menyebabkan net profit turun jadi Rp178 miliar dibanding tahun lalu yang mencapai Rp226 miliar.”

Laporan: Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu