Jakarta, Aktual.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dibuka turun 10,68 poin atau 0,21 persen menjadi 5.111,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,24 persen menjadi 851,91. Penurunan tersebut karena harga komoditas yang bergerak kurang stabil.
“Sentimen positif dari bursa saham di kawasan Asia belum cukup memberikan sentimen positif bagi bursa saham domestik, hal itu dikarenakan harga-harga komoditas yang belakangan menjadi penggerak utama harga saham di lantai BEI terlihat cenderung bergerak turun,” kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo di Jakarta, Senin (28/11).
Ia menambahkan bahwa menjelang kenaikan suku bunga The Fed, kondisi rupiah yang terus melemah juga masih mejadi salah satu faktor negatif bagi pasar saham domestik, pelaku pasar cukup khawatir dengan kondisi itu.
“Kondisi itu diperburuk dengan kondisi politik yang masih relatif masih panas, yang membuat pelaku pasar semakin enggan untuk melakukan posisi,” katanya.
Ia menyarankan pemodal sebaiknya hanya melakukan akumulasi atas posisi jangka menengah-panjang, namun hal itu dapat dilakukan ketika tren turun jangka pendek IHSG sudah berakhir.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 149,10 poin (0,10 persen) ke level 22.872,55, indeks Nikkei turun 146,32 poin (0,80 persen) ke level 18.234,90, dan Straits Times menguat 24,10 poin (0,83 persen) posisi 2.883,79.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka