Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/11). Pertemuan tersebut guna membahas penanganan rencana aksi 25 November dan 2 Desember yang kemungkinan adanya upaya tersembunyi dari kelompok yang ingin masuk ke DPR dan berusaha untuk menguasai DPR, serta larangan masyarakat untuk melakukan aksi di jalan protokol diantaranya Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww/16.

Jakarta, Aktual.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pertemuannya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI menghasilkan beberapa kesepakatan. Terutama kesepakatan antara umat Islam dengan Polri terkait rencana Aksi Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016 mendatang.

“Melalui berbagai dialog dengan GNPF akhirnya dicapai kesepakatan yaitu ada beberapa alternatif (aksi) di Istiqlal dan Monas,” terang Kapolri dalam jumpa pers usai pertemuan di Kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat, Senin (28/11).

Disampaikan, berdasarkan pengalaman pada Aksi Bela Islam Jilid II 4 November 2016 lalu ada beberapa penyempitan dan justru membuat berbahaya, sehingga kita capai kesepakatan dilaksanakan di Kawasan Monumen Nasional.

Untuk waktunya, yakni pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Dalam aksi tersebut disepakati pula untuk diisi dengan kegiatan keagamaan seperti dzikir bersama, tausyiah, doa bersama dan diakhiri dengan sholat Jumat.

Kapolri menyampaikan akan mengadakan rapat internal dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait teknis pelaksanaan aksi agar berlangsung damai dan lancar. Termasuk dibahas pula mengenai parkir kendaraan, panggung, tempat sholat, wudhu, toilet hingga speaker yang akan digunakan massa.

“Kami harap kegiatan ini tertib, super damai dan akan lebih dekat kepada Allah,” ucap Tito.[Soemitro]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid