Jakarta, Aktual.com – Pernyataan Kementerian Pertanian (Kementan) bahwa kualitas buah yang diproduksi petani di dalam negeri dianggap masih rendah dan tidak sesuai standar internasional mendapat kecaman publik.
Hal itu menanggapi pernyataan Kementan atas banyaknya produk buah impor yang masuk ke dalam negeri.
“Saya kira pernyataan itu perlu kita koreksi, sebab buah lokal punya kelebihan tersendiri, buah juga tergantung apakah ada penggunaan kimia atau tidak, saya kira pernyataan itu sangat spekulatif dan memuluskan orang dalam melakukan impor,” kata Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (28/11).
Seharusnya, Fadli menegaskan ada pengenaan tarif yang lebih mahal terhadap harga buah impor, ketimbang buah lokal itu sendiri.
“Seharusnya kita mengenakan tarif yang tinggi terhadap buah-buahan impor, sehingga buah lokal menjadi pilihan utama,” ujar wakil ketua DPP Partai Gerindra itu.
“Kecuali jika ada buah yang diimpor tidak diproduksi di Indonesia, dan itu tidak masalah kita impor,” sebut Fadli yang juga menjabat sebagai ketua umum HKTI ini.
Sebelumnya diberitakan, di saat pasar buah dalam negeri diserbu oleh buah impor, Kementerian Pertanian justru menuding kualitas buah yang diproduksi petani dianggap masih rendah dan tak sesuai standar internasional.
Padahal, pihak pemerintah dalam hal ini Kementan, dengan kondisi alam Indonesia yang masuk subtropis mempunyai keunikan buah yang tak ada di luar negeri.
“Saat ini, kualitasnya (buah lokal) rendah. Makanya perlu perbaikan kualitas, sehingga bisa bersaing di pasar internasional. Semakin baik kualitasnya dan jumlahnya tercukupi, maka akan bisa bersaing dengan buah impor,” jelas Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sudjono, di Jakarta, Minggu (27/11).[Novrizal Sikumbang]
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Andy Abdul Hamid