Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan demonstrasi memadati jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Ribuan massa ini menuntut penuntasan proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama menginap di Masjid Istiqlal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Yogyakarta, Aktual.com – Menyusul ribuan masyarakat di berbagai daerah yang akan berpartisipasi dalam Aksi Bela Islam III di Jakarta, Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Yogyakarta menegaskan hal yang sama.

“Insya Allah kita mengkoordinasikan keberangakatan seluruh ormas Islam DIY termasuk masyarakat dan takmir-takmir masjid,” ujar Koordinator FUI DIY, M Fuad Andreago, Selasa (29/11).

Dari target 5000 massa, hingga hari ini menurutnya yang terkonfirmasi ikut sudah mencapai 2000 orang, tergabung di berbagai organisasi Islam seperti Laskar Fastabikul Khoirot, HI, MCY, GPK, MGZ, Omah Ngaji, Ikadi, Al-Ukhuwah, Teras Dakwah, FSRMY, BKRMI, Kopaska, Al-Jibra, Taman Surga, PMJ dan lain-lain.

Rencananya, massa berangkat menggunakan kereta, mobil, bus, elf serta beberapa minibus pada Kamis 1 Desember dalam empat gelombang, yakni pagi, siang, sore dan malam. “Kloter terakhir jam 20:00 WIB. Alhamdulillah, dari Polda tidak ada intervensi,” kata Fuad.

FUI DIY kembali menegaskan dukungan penuhnya atas aksi pembelaan terhadap kemuliaan agama Islam serta pelaku penista harus segera ditangkap dan diadili, ormas ini berkomitmen akan selalu melibatkan diri secara total, mengawal kasus sampai akhir.

“Tujuan kami semata-mata membela agama dan saya yakin GNPF-MUI Insya Allah mampu menjaga barisan dan arah perjuangan ini tetap dalam koridor hukum yang berlaku,” kata Fuad.

Terkait adanya anggapan Aksi Bela Islam adalah bentuk anti-kebhinekaan, Fuad menilai justru pihaknya sedang membela kebhinekaan, bahwa agama apapun tidak boleh dilecehkan dan dinista, sebab perbuatan semacam itulah yang merongrong kebhinekaan di Indonesia.

“Jika dibiarkan justru akan membahayakan kerukunan antar umat beragama di negeri ini,” pungkasnya.

Laporan: Nelson Nafis

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby