Makassar, Aktual.com-Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin mengharapkan agar aksi dengan agenda bela negara pada 2 Desember 2016 hanya untuk kepentingan bangsa.
“Negara kita ini dengan masyarakatnya 90 persen beragama muslim. Inilah yang perlu kita jaga sama-sama, apalagi Indonesia adalah bangsa yang majemuk dari berbagai ras, suku dan agama yang ada,” ujarnya disela bersilaturahmi dengan pengurus masjid Al Markaz Al Islami di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (29/11).
Dirinya meminta kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu negara Indonesia adalah sebuah negara yang sangat kaya dengan sumber daya alam melimpah, sumber daya manusia banyak bahkan di sektor perkebunan dan komoditi juga melimpah.
Menurut dia, kedatangannya di Masjid Al Markaz Al Islami hanya bersilaturahmi dengan pengurus masjid serta ulama dan jamaah termasuk mengenang masa lalu saat dirinya menjadi ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla lima tahun lalu dan akhirnya diangkat menjadi Wakapolri.
“Saya kesini hanya bersilaturahmi untuk mempererat hubungan antarsesama muslim. Dulu saya sering sekali kesini untuk beribadah,” kata pria asal Sulawesi Selatan itu.
Mengenai dengan aksi 2 Desember 2016, kata dia, itu bukan aksi seperti yang lalu, tetapi hanya digelar zikir kebangsaan dan doa bersama untuk menjaga perdamaian di negara ini yang dipusatkan di Monas, Jakarta, sesuai hasil kesepakatan sebelumnya.
“Kalau hasil konferensi pers lalu bersama MUI dan Kapolri buka lagi demonstrasi tapi zikir kebangsaan dan dia bersama, kita tenang karena masih bisa kondusif. Mudah-mudahan kegiatan ini berjalan aman dan kondusif,” papar dia ditempat terpisah saat berada di Mako Polda Sulsel sebelum ke Masjid Al Markaz.
Mengenai dengan adanya gerakan tambahan diluar kesepakatan, Syafruddin menegaskan apabila ada aksi diluar batasan sesuai dengan kesepakatan maka akan diambil tindakan tegas.
Untuk Makassar sendiri, lanjutnya, masih bisa dikendalikan serta cukup kondusif bila mana aksi 2 Desember 2016 itu digelar peserta aksi mengatasnamakan bela islam.
“Makassar, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, insya Allah tidak ada potensi, dan diupayakan aman terkendali bilamana aksi tersebut dilakukan mereka,” katanya menambahkan.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara