Jakarta, Aktual.com – Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan jumlah pengguna telepon genggam pintar “smartphone” di Jakarta yang hanya berkisar 44 persen memengaruhi turunnya survei elektabilitas pasangan calon Basuki-Djarot.
“Hasil survei kan turun karena banyak orang ternyata ada 56 persen yang tidak pakai smartphone, (padahal) 56 persen kita sebarkan via Whatsapp prestasi kerja saya dia juga tidak tahu, ditambah 62 orang Jakarta percaya saya menistakan agama Islam,” kata Ahok saat berbincang dengan warga di Balai Rakyat, Rumah Lembang, Jakarta, Rabu (30/11).
Ahok mengatakan mayoritas warga Jakarta yang percaya bahwa dirinya melakukan dugaan penistaan agama tidak menonton video pidato secara menyeluruh di Youtube.
Menurut Ahok, warga tidak memiliki kuota internet yang mencukupi untuk menonton keseluruhan pidato kunjungan kerjanya di Pulau Seribu berdurasi lebih dari satu jam, melainkan mereka menonton video potongan 31 detik versi Buni Yani.
“Yang saya maksudkan itu politisi busuk, politisi yang memanfaatkan ayat agama untuk mendapat keuntungan dan ini telah terjadi di kita beberapa orang. Walaupun kepuasan hasil kerja saya mencapai 70 persen, tapi (orang) tidak mau milih,” kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Ia berharap pendukung pasangan calon bernomor urut dua tersebut dapat menyebarluaskan program Basuki-Djarot melalui brosur yang dapat diperoleh di balai kampanye, Rumah Lembang.
Seperti diketahui, Lembaga survei Poltracking Indonesia menempatkan pasangan calon Agus-Sylvi dengan elektabilitas tertinggi, yakni 27,29 persen.
Pasangan calon bernomor urut satu tersebut mengungguli Basuki-Djarot yang hanya mendapat elektabilitas 22 persen pilihan warga. Sementara itu, pasangan calon bernomor urut tiga, Anies-Sandi mencapai elektabilitas 20,42 persen. Sisanya sebanyak 29,66 persen belum menentukan pilihan.
Seperti biasa pada Senin sampai Jumat pukul 08.00-10.00 WIB, Ahok menerima aduan dan aspirasi dari warga serta memberikan kesempatan untuk pendukung mengambil foto bersamanya di Balai Rakyat berlokasi di Jalan Lembang No.27 Menteng, Jakarta Pusat.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan