Jakarta, Aktual.com- Gerilyawan menembak jatuh satu pesawat tempur Suriah di Kota Aleppo di bagian utara negeri tersebut pada Sabtu (3/12), sehingga menewaskan dua pilotnya, kata satu kelompok pemantau.
Pesawat tempur tersebut ditembak jatuh di dekat Bandar Udara Internasional Aleppo, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.
Satu pilot ditemukan tewas sedangkan yang satu lagi belum ditemukan.
Peristiwa itu terjadi saat pertempuran sengit berkecamuk pada Sabtu, setelah militer Suriah merebut Permukiman Tariq Al-Bab, yang memungkinkannya mengamankan satu jalan menuju bandara.
Sementara itu, stasiun televisi pan-Arab Al-Mayadeen melaporkan Angkatan Udara Suriah melancarkan serangan gencar ke posisi gerilyawan di jalan tersebut dalam upaya menguasainya.
Penerbangan ke Bandar Udara Aleppo telah lama dihentikan akibat kekhawatiran terhadap serangan gerilyawan terhadap peswat yang datang atau meninggalkan bandara itu, tulis Xinhua, Sabtu malam (3/12). Meskipun demikian, bandar udara tersebut digunakan sebagai pangkalan militer saja.
Dengan kemajuan baru itu, militer Suriah telah menguasai hampir 60 persen daerah yang dikuasai gerilyawan di Aleppo Timur, sebagai bagian dari serangan luas yang dilancarkan pasukan pemerintah guna mengusir gerilyawan dari kota penting tersebut.
Sementara itu, warga sipil terus menyelamatkan diri dari Aleppo menuju daerah yang dikuasai pemerintah sebagai akibat dari operasi militer.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan belum lama ini 30.000 orang meninggalkan Aleppo Timur menuju daerah pemerintah selama beberapa hari belakangan.
Di dalam satu pernyataan, ICRC mengatakan warga sipil harus diberi perlindungan dan jalan aman.
“Kami menyeru semua pihak agar menjamin ini. Kami di ICRC siap membantu, tapi terserah mereka yang terlibat dalam pertempuran untuk melindungi warga sipil,” tambah ICRC.
Militer Suriah menyatakan akan melanjutkan operasi sampai semua daerah yang dikuasai gerilyawan di Aleppo Timur direbut kembali. Gerilyawan mereka Aleppo Timur pada 2012, dan pasukan pemerintah belum lama ini melakukan pengepungan terhadap daerah itu sebelum melancarkan serangan besar untuk merebutnya kembali.
Organisasi kemanusiaan menyuarakan kekhawatiran mengenai kondisi 250.000 orang yang tinggal di Aleppo Timur, sementara pemerintah berjanji akan memperbaiki kondisi mereka yang dimukimkan kembali di daerah yang dikuasai pemerintah.(ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara