Jakarta, Aktual.com – Bank Pembangunan Asia (ADB) pada Selasa memperingatkan kawasan Asia dan Pasifik terhadap ancaman meningkatnya proteksionisme” untuk melestarikan momentum pertumbuhan di wilayah ini.

Dalam sebuah laporan baru yang dirilis Selasa (6/12), bank yang berbasis di Manila itu mengatakan bahwa penguatan hubungan perdagangan dan menarik investasi asing langsung (FDI) akan memberikan kontribusi untuk pertumbuhan Asia dan Pasifik serta membantu meningkatkan ketahanan terhadap munculnya proteksionisme.

Laporan berjudul Laporan Integrasi Ekonomi Asia 2016 kajian tren saat ini dalam perdagangan, keuangan, migrasi, pengiriman uang, serta kerja sama dan integrasi masalah-masalah regional lainnya, dengan bab khusus pada faktor-faktor di balik pertumbuhan FDI di wilayah tersebut.

Juzhong Zhuang, wakil kepala ekonom ADB, mengatakan perdagangan dan FDI telah menjadi pendorong utama pertumbuhan dan kemakmuran di Asia dan Pasifik.

“Kawasan harus waspada terhadap ancaman meningkatnya proteksionisme dan membuat upaya bersama untuk mendorong perdagangan bebas dan politik investasi yang lebih baik untuk melestarikan momentum pertumbuhan di kawasan itu,” kata Zhuang.

Laporan ini mencatat bahwa pemulihan ekonomi global yang lesu terus menekan pertumbuhan perdagangan kawasan, yang terus melambat.

Tahun lalu, laporan itu mencatat bahwa pertumbuhan perdagangan di Asia melambat menjadi 2,3 persen pada 2015, atau di bawah rata-rata global sebesar 2,7 persen.

Laporan ini juga menyoroti bahwa keterbukaan perdagangan yang lebih besar dan FDI dapat memperkuat ketahanan wilayah terhadap pelambatan pertumbuhan global, namun negara-negara perlu meningkatkan kualitas kelembagaan, lingkungan bisnis, dan efektivitas kebijakan mereka untuk mendorong FDI.

Asia dan Pasifik menarik hampir sepertiga dari FDI global, di antaranya lebih dari setengahnya sekarang adalah antar-regional, didorong oleh ekspansi jaringan nilai global dan regional.

“Keterbukaan perdagangan yang lebih besar melalui perjanjian perdagangan regional dan perjanjian investasi bilateral juga dapat meningkatkan FDI,” kata laporan itu.(ant)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara