Semarang, Aktual.com – Otoritas Bandara Ahmad Yani Semarang mulai terjadi lonjakan wisatawan memasuki liburan panjang perayaan natal dan pergantian akhir tahun 2016. Kenaikan wisatawan tujuan Jawa Tengah diperkirakan meningkat 11 persen dari tahun 2011-2015.
General Manager Bandara Ahmad Yani Semarang Priyo Jamiko mengatakan, saat ini kondisi bandara mengalami lack of capacity (daya tampung). Sebagian besar kunjungan wisatawan asal lokal maupun mancanegara ke Jateng.
“Kita mengantisipasi daya dukung dan daya tampung wisatawan untuk singgah dan berkunjung ke Jateng,” ujar Priyo, saat menggelar FGD bertema ‘Religious, Nature, and Heritage Tourism Destination at Central Java’ di Semarang, Rabu (7/12).
Dari data Badan BPS, jumlah kunjungan wisatawan tujuan Jateng meningkat dari tahun 2011-2016. Hingga triwulan III tahun 2016 ini, jumlah penumpang yang melalui bandara ini telah mencapai angka 3,5 juta orang.
Jateng, disampaikan dia dikenal memiliki potensi pariwisata beragam dan menarik, seperti wisata religi, wisata alam, wisata warisan budaya atau heritage, wisata kuliner, dan sebagainya. Untuk itulah kegiatan CDD kali ini mengambil tema ‘Religious, Nature, and Heritage Tourism Destination at Central Java’.
Selama lima tahun terakhir, lanjut Priyo, otoritas bandara mengalami krodit jadwal penerbangan dan daya tampung penumpang memasuk liburan panjang dan hari raya.
“Kami hanya memiliki luas terminal penumpang 6.708m² dengan kapasitas 880.000 penumpang pertahun. Untuk itulah, kami melaksanakan pengembangan dan perluasan terminal Bandara Ahmad Yani untuk meningkatkan daya tampung dan kualitas pelayanan demi kepuasan dan kenyamanan pengguna jasa bandara,” ujar dia.
Sementara, Pemerintah Provinsi Jateng menargetkan kunjungan wisatawan nusantara berjumlah 34,1 juta orang dan wisatawan mancanegara 430.000 pada 2017. Sedangkan, jumlah kunjungan wisatawan nusantara ditargetkan sebesar 34,8 juta orang dan wisatawan mancanegara sebesar 435.000 orang pada 2018.
Selaku pengelola bandara, pihaknya mendukung rencana dan target Pemda dalam mendatangkan wisatawan ke Jateng. Angkasa Pura I senantiasa memberikan perhatian khusus pada pengembangan daerah, mendorong sinergi dengan Pemerintah Daerah, Kementerian Pariwisata, maskapai penerbangan, serta stakeholder lainnya.
“Semua untuk mengambil peran penting dalam usaha penyediaan kapasitas infrastruktur dan konektivitas sisi udara,” tambah Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Angkasa Pura I Moch Asrori.
Kegiatan FGD sendiri ditekankan Asrori bertujuan untuk merangsang percepatan infrastruktur, meningkatkan investasi baru di bidang travel and tourism, serta menyosialisasikan budaya masyarakat tourism friendly di wilayah Semarang khususnya dan Jawa Tengah pada umumnya.
“Diskusi ini diharapkan dapat menjadi momentum kolaborasi antarsemua stakeholders pariwisata di sini,” demikian Asrori.
(Muhammad Dasuki)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid