Sejumlah alat berat dioperasikan untuk membersihkan puing bangunan yang runtuh akibat gempa di Desa Ule Glee, Bandar Dua, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Gempa 6,4 SR yang berpusat di Kabupaten Pidie Jaya dan sekitarnya menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal dunia dan ratusan orang luka-luka serta ratusan bangunan rusak. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/kye/16.

Meureudu, Aktual.com – Federasi Off Road mengerahkan dua unit alat berat jenis ekskavator untuk membersihkan sejumlah masjid, yang ambruk akibat gempa bumi 6,4 skala richter di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.

“Kami menurunkan dua unit alat berat dan dua truk untuk membersihkan sejumlah masjid yang ambruk karena gempa,” kata Ketua IOF Aceh Barat Abi Devi di lokasi pembersihan masjid Gampong Paru Keude, Pidie Jaya, Jumat (9/12).

Ketua IOF Aceh Barat mengakui, pihaknya sejak hari pertama guncangan gempa tektonik Rabu pagi (7/12) sudah menurunkan alat berat tersebut untuk melakukan pembersihan sejumlah lokasi bangunan ambruk.

“Kami dari organisasi IOF terpanggil nurani untuk saling membantu atas korban gempa.”

Selain bantuan alat berat untuk pembersihan bangunan yang ambruk akibat gempa tersebut, IOF juga mengirim sejumlah sembako untuk kebutuhan korban gempa.

Imam Mesjid Jamid Nur Absullah Tgk Jafaruddin mengakui warga setempat sudah menyetujui mesjid tersebut dirobohkan karena sudah rusak parah dan tidak bisa dipergunakan lagi untuk melaksanakan ibadah dan shalat.

“Rusaknya parah, liat sendiri itu. Jika terjadi gempa kecil pun masjid ini bisa ambruk, lagian semua warga juga sudah sependapat untuk dirobohkan karena tidak bisa dipergunakan lagi.”

Jafaruddin mengakui Masjid Jamid Nur Abdullah di jalan Banda Aceh-Medan tersebut dibangun atas bantuan individu oleh warga Pidie Jaya tahun 2008.

“Ini sedang pembersihan menara yang roboh di halaman masjid untuk melaksanakan shalat Jumat dan warga akan melaksanakan shalat Jumat di halaman masjid dengan menggelar sajadah,” ujar Imam Mesjid Jamid Nur Abdullah itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu