Jember, Aktual.Com-Hujan deras yang mengguyur selama dua hari sejak Kamis (8/12) hingga Jumat dini hari menimbulkan bencana banjir, sebanyak 1.776 rumah warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember terkena musibah air bah.
“Banjir kembali menerjang sejumlah wilayah yang beberapa pekan lalu dilanda banjir karena memang daerah setempat merupakan daerah rawan banjir, namun kali ini meluas ke beberapa kecamatan lain yang sebelumnya tidak banjir,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Jumat (9/12/2016).
Heru mengatakan petugas BPBD dan sukarelawan terus menyisir daerah-daerah yang tergenang untuk melakukan pendataan terhadap rumah warga karena hujan kembali mengguyur sejumlah kecamatan di Jember yang terendam banjir.
“Hingga kini data yang tercatat sebanyak 1.776 rumah warga yang berada di enam kecamatan di Jember terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi dari 20 centimeter hingga 1 meter, namun ketinggian air sudah mulai surut siang ini,” jelas Heru.
Sementara itu menurut Data di BPBD Jember menyebut korban banjir sebanyak 1.776 kepala keluarga (KK) dengan rincian sebanyak 728 KK di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan; kemudian 228 KK di Desa Curahlele dan 20 KK di Desa Sumberpakem di Kecamatan Balung; sebanyak 400 KK di Desa Sukorejo dan 150 KK di Desa Karangsemanding di Kecamatan Bangsalsari; sebanyak 250 KK di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru.
“Sedangkan dua kecamatan lainnya yakni di Kecamatan Tanggul dan Semboro hingga kini masih dalam proses pendataan oleh petugas BPBD, sehingga jumlah korban banjir kemungkinan akan bertambah,” ucap dia.
Sebagian warga kata Heru sempat diungsikan ke tempat aman pada Kamis (8/12) malam dengan menggunakan perahu karet karena ketinggian air mencapai 1 meter dan luapan air sungai yang merendam rumah warga cukup deras.
“Mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing pada Jumat pagi karena air mulai surut, namun apabila hujan kembali mengguyur dengan intensitas yang cukup tinggi pada malam hari, maka petugas akan melakukan evakuasi kembali ke tempat yang aman,” tambah Heru.
Heru menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi banjir susulan karena pihak BMKG memprediksi puncak curah hujan di Jember terjadi pada Desember 2016 hingga Januari 2017. (Ant)
Jember, Aktual.Com-Hujan deras yang mengguyur selama dua hari sejak Kamis (8/12) hingga Jumat dini hari menimbulkan bencana banjir, sebanyak 1.776 rumah warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember terkena musibah air bah.
“Banjir kembali menerjang sejumlah wilayah yang beberapa pekan lalu dilanda banjir karena memang daerah setempat merupakan daerah rawan banjir, namun kali ini meluas ke beberapa kecamatan lain yang sebelumnya tidak banjir,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember, Jumat (9/12/2016).
Heru mengatakan petugas BPBD dan sukarelawan terus menyisir daerah-daerah yang tergenang untuk melakukan pendataan terhadap rumah warga karena hujan kembali mengguyur sejumlah kecamatan di Jember yang terendam banjir.
“Hingga kini data yang tercatat sebanyak 1.776 rumah warga yang berada di enam kecamatan di Jember terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi dari 20 centimeter hingga 1 meter, namun ketinggian air sudah mulai surut siang ini,” jelas Heru.
Sementara itu menurut Data di BPBD Jember mencatat korban banjir sebanyak 1.776 kepala keluarga (KK) dengan rincian sebanyak 728 KK di Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan; kemudian 228 KK di Desa Curahlele dan 20 KK di Desa Sumberpakem di Kecamatan Balung; sebanyak 400 KK di Desa Sukorejo dan 150 KK di Desa Karangsemanding di Kecamatan Bangsalsari; sebanyak 250 KK di Desa Yosorati, Kecamatan Sumberbaru.
“Sedangkan dua kecamatan lainnya yakni di Kecamatan Tanggul dan Semboro hingga kini masih dalam proses pendataan oleh petugas BPBD, sehingga jumlah korban banjir kemungkinan akan bertambah,” ucap dia.
Sebagian warga kata Heru sempat diungsikan ke tempat aman pada Kamis (8/12) malam dengan menggunakan perahu karet karena ketinggian air mencapai 1 meter dan luapan air sungai yang merendam rumah warga cukup deras.
“Mereka sudah kembali ke rumahnya masing-masing pada Jumat pagi karena air mulai surut, namun apabila hujan kembali mengguyur dengan intensitas yang cukup tinggi pada malam hari, maka petugas akan melakukan evakuasi kembali ke tempat yang aman,” tambah Heru.
Heru menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap potensi banjir susulan karena pihak BMKG memprediksi puncak curah hujan di Jember terjadi pada Desember 2016 hingga Januari 2017. (Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















