marie muhammad
marie muhammad

Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menyampaikan bela sungkawa dan duka cita atas meninggalnya ekonom Indonesia Mar’ie Muhammad.

Wakil ketua DPR Koordinator Bidang Ekonomi Dan Keuangan ini mengaku mengenal pribadi Dirjen Pajak dan Menteri Keuangan di era Orde Baru itu sebagai sosok yang tegas, berani dan penuh tanggung jawab. Terutama saat membersihkan Ditjen Pajak yang terkenal sebagai “lahan basah” bagi oknum PNS petugas pajak yang “kong kalikong” dengan wajib pajak dan merugikan negara hingga triliunan rupiah.

“Jangankan pengusaha, Presiden Soeharto yang saat itu sangat ditakuti, juga ‘ditertibkan’ oleh beliau,” ujar Taufik di Jakarta, Minggu (11/12).

Lebih lanjut, Dirinya teringat, pada tahun 1989 Direktorat Pajak yang dipimpin Mar’ie sedang gencar-gencarnya mengumpulkan data untuk pajak bumi dan bangunan (PBB). Dari surat kabar dan berita televisi, kata Taufik, ia tahu Mar’ie sendiri yang datang dan memimpin tim ke kediaman Presiden Soeharto, lalu mengukur sendiri luas rumah dengan pita ukur yang dibawanya.

“Saya ingat betul ucapannya di koran maupun televisi, ‘Tak peduli presiden atau pengusaha atau siapa saja, soal kewajiban membayar pajak, tidak ada pengecualian. Paling tidak selama saya jadi Dirjennya’,” kata Taufik meniru pernyataan Mar’ie.

Karena kegigihan dan keberaniannya “bersih-bersih” kantor pajak, sambung Taufik, target penerimaan pajak saat itu yang semula hanya Rp 9 triliun melampaui target hingga menyentuh angka Rp19 triliun.

“Sifat, nyali dan keteguhan hati Pak Mar’ie tidak pernah berubah, meski beliau kemudian diangkat menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Soeharto. Beliau adalah satu-satunya Menteri yang berani menolak dana taktis dan anggaran perjalanan dinas pejabat negara yang dinilainya terlalu besar,” jelasnya.

“Yang paling heboh saat itu, beliau berani menolak perintah Presiden Soeharto agar negara membiayai program pemerintah untuk membeli 39 kapal perang dari Jerman timur tahun 1993 yang dinilainya terlalu mahal. Karena kerasnya argumen beliau saat itu, dari total USD 1,1 miliar, hanya USD 319 juta yang disetujuinya untuk membiayai proyek pemerintah tersebut,” ungkap Politisi PAN ini.

Karenanya, menurut Taufik, sangat wajar jika Mar’ie Muhammad mendapatkan julukan Mr. Clean”, karena memang bersih, jujur dan hidup sangat sederhana namun bersahaja.

“Sudah lama saya mendengar kabar bahwa beliau sedang sakit, tapi saya tahu bahwa penyakit yang dideritanya tersebut tidak membuat aktivitas dan kegigihannya dalam menjalankan prinsip-prinsipnya yang tidak pernah surut,” pungkas Taufik.

(Laporan: Nailin)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka