Sejumlah warga mengungsi di Masjid At-Taqwa, Pidie Jaya, Aceh, Kamis (8/12). Warga yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan akibat gempa berkekuatan 6,5 SR pada Rabu (7/12) mengungsi ke tempat-tempat yang dianggap aman. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./kye/16

BandaAceh, Aktual.Com-Guna memulihkan trauma korban gempa yang kini berada di posko-posko pengungsian di Pidie Jaya, sejumlah universitas yang ada di Aceh mengirimkan tim psikolog. Mereka berasal dari Universitas Muhammadiyah Aceh, Universitas Negeri Islam Ar Raniry, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Malikussaleh (Unimal) dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).

“Tim memberikan pemulihan trauma di Desa Mancang, Kecamatan Meurah Dua, Pidie Jaya. Selain itu, tim terus mobile ke desa lainnya,” kata Rektor Unimal, Prof. Apridar, Aceh Senin 12 Desember 2016.

Sementara itu, Pemimpin Tim Psikologi Unimal, Nursan Junita, mengatakan tim di pengungsian menggelar aksi psikososial bersama anak-anak dengan melakukan terapi bermain. Sedangkan kepada ibu-ibu akan melakukan group support therapy dengan melakukan konseling kelompok, psikoedukasi mengenai reaksi yang terjadi ketika bencana.

“Berbagi cerita dan melakukan teknik relaksasi juga dilakukan tim,” kata Nursan.

Pascagempa kata dia sangat dibutuhkan tim psikolog di semua lokasi pengungsian. Tujuannya untuk memulihkan trauma masyarakat pascabencana.

Sedangkan menurut Pembantu Rektor IV Unsyiah, Nazamuddin, pihaknya telah mengirimkan tim psikolog sejak tiga hari lalu, mereka terdiri dari dosen dan mahasiswa Program Studi Konseling FKIP Unsyiah.

“Fokusnya melakukan trauma healing serta konseling untuk mengatasi trauma, khususnya bagi anak-anak korban gempa,” jelas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs