Semarang, Aktual.com – Warga ring satu di kawasan gunung Gendeng yang pro atas pembangunan pabrik semen Rembang, Jawa Tengah, melakukan aksi tandingan turun jalan di halaman kantor Gubernuran Jateng Semarang, Selasa (13/12).
Mereka menggelar aksi teatrikal, kesenian reog dan budaya seni tari sebagai bentuk tuntutan agar pabrik Semen Indonesia di Rembang tetap beroperasional. Mereka menuntut Gubernur Jateng Ganjar Pranowo tetap mengeluarkan izin perubahan lingkungan, paska putusan Peninjauan Kembali (PK) izin lingkungan Mahkamah Agung dikabulkan.
Massa berjumlah mencapai tiga ratusan menduduki jalan Pahlawan Semarang. Mereka sambil membawa tulisan dan berorasi dengan mengenakan caping sebagai penutup kepala saat terik matahari.
Koordinator warga Timbarang, Joko Supriyanto mengaku sejak ada pendirian pabrik semen meningkatkan taraf hidup dan mengurangi angka kemiskinan nomor 3 se-wilayah Jateng. “Sudah banyak CSR yang digelontorkan pabrik semen kepada warga kami. Dulu, warga kami sangat miskin hanya mengandalkan pertanian dan bekerja di luar, sekarang kami banyak menjadi karyawan,” ujar dia.
Untuk itu, dia meminta Gubernur Jateng mengelurkan izin perubahan lingkungan pendirian pabrik semen PT Semen Indonesia. Dikatakan, bila warga yang tidak setuju pendirian pabrik semen bukan penduduk asli setempat, melainkan warga Kabupaten Pati. “Mereka membuat isu-isu miring lingkungan. Padahal, penambangan itu sudah dilakukan 20 tahun tidak ada masalah. Kenapa baru sekarang ada pembangunan pabrik semen dimasalahkan. Harusnya, itu kan dulu-dulu,” beber Joko.
Dalam aksinya, warga yang terdiri dari ibu-ibu dan anak-anak, akhirnya membubarkan diri. Setelah perwakilan warga ditemui Biro Asisten Pemerintahan dan Biro Humas Setda Jateng, Sinung Nugroho.
(Muhammad Dasuki)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan