Surabaya, Aktual.co — Presiden RI Joko Widodo hari ini meresmikan Terminal Teluk Lamong, Surabaya. Jokowi mengatakan Terminal Teluk Lamong merupakan langkah Indonesia untuk mengejar ketinggalan dalam hal pembangunan kemaritiman, mengingat 2/3 wilayah Indonesia adalah air. Sarana sarana transportasi laut dan pelabuhan harus ditingkatkan dan dilengkapi dengan fasilitas yang komplit, terintegrasi dengan pelabuhan lainnya di Indonesia.
“Dua per tiga wilayah Indonesia adalah air. Dengan adanya Teluk Lamong, ini kesempatan kita untuk mengejar ketinggalan pembangunan.” ujar Jokowi di Surabaya, Jumat (22/5).
Jika semua pelabuhan sudah terintegrasi ke seluruh wilayah, lanjut Jokowi, maka tidak menutup kemungkinan akan menekan biaya transportasi. Sebab, jika dibandingkan dengan negara-negara lain, biaya transportasi di Indonesia yang merupakan negara maritim, justru lebih mahal.
Jokowi pun mengingatkan kepada pimpinan Pelindo satu, dua, tiga dan empat, jika membangun sebuah pelabuhan atau terminal lebih baik membangun pelabuhan secara keseluruhan.
“Infrastruktur pelabuhan harus dibangun bersama sarana lainnya, seperti penataan pelabuhan, aspek jalan. Jangan terkesan setengah-setengah. Sebab, pelabuhan tidak untuk kepentingan 5 atau 10 tahun kedepan. Tetapi justru untuk jangka panjang,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pelabuhan Teluk Lamong yang menginvestasikan dana Rp4,65 Triliun ini digunakan untuk melayani petikemas domestik, petikemas international dan curah kering standart pangan, lantaran pelabuhan Tanjung Perak sudah tidak mencukupi padatnya bongkar muat di Surabaya.
Terminal Teluk Lamong ini juga merupakan pelabuhan tercanggih nomer 4 di dunia setelah Virginia (USA), Barcelona (Spanyol) dan Abu Dabhi (Timteng), dan dianggap ramah lingkungan karena sebagian besar alatnya digerakkan dengan tenaga listrik dan gas.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka















