Jakarta, Aktual.com- PT Pertamina (Persero) kembali mengaku merugi atau defisit dalam menjalankan subsidi BBM jenis Solar. Oleh karena itu Pertamina berencana akan melakukan negosiasi dengan Pemerintah agar menaikkan harga pada 2017.

Saat ini papar Wakil Direktur Utama (Wadirut) Pertamina, Ahmad Bambang harga Solar di masyarakat Rp5.150. Dari harga itu Pertamina dianggarkan subsidi Rp500. Seiring kenaikan harga minyak dunia, Pertamina mengaku menambah Rp700 agar harga tetap stabil Rp5.150. Karena tegas Bambang, harga ril di pasar sudah di atas Rp6.000.

“Harusnya subsidi Rp1.200, ril harga sudah di atas Rp6.000, saat ini kita defisit Rp700. Ini kita negokan dengan Pemerintah,” ujar Bambang, Selasa (13/12)

Pada Oktober silam diakui olehnya, Pertamina sepakat tidak menaikkan harga. Kendati merugi, namun Pertamina masih memiliki labah sebelumnya yang diperuntukkan menutupi defisit yang berlangsung sekarang.

Tetapi dari persediaan tabungan laba solar tersebut, tidak bisa digunakan untuk melampaui tahun 2016 saat ini. Belum lagi ditambah pergerakan minyak dunia dalam beberapa hari belakangan ini, membuat Pertamina menjadi gelisah akan membengkaknya defisit.

“Pemerintah berani nggak naikkan harga mengikuti kenaikan harga minyak dunia. Tabungan labah Solar Pertamina tidak bisa digunakan menyeberang tahun ini,” tandasnya.
Pewarta : Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Bawaan Situs