Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) dipastikan akan menerima guyuran dana segar sebanyak Rp9,88 triliun di tahun depan. Dana ini dipastikan untuk kegiatan operasional BI dalam rangka menjaga stabilitas moneter dan laju inflasi.

Hal ini seperti yang dibacakan oleh Ketua Komisi XI DPR, Melchius Mekeng dalam rapat kerja dengan BI membahas Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2017, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (14/12).

“Komisi XI DPR RI menyetujui anggaran pengeluaran operasional BI tahun 2017 sebesar Rp9,88 triliun. Sebelumnya BI mengajukan anggaran pengeluaran Rp10,08 triliun,” ujar Mekeng.

Di tempat yang sama, Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan, dalam ATBI 2017, pihaknya sudah menerima pemotongan anggaran untuk pos gaji dan pegawai serta SDM dikurangi sebanyak Rp200 miliar.

“Namun dari anggaran itu, ternyata untuk program sosial dan pemberdayaan sektor UMKM meningkat sebesar Rp39 miliar mrnjadi Rp310 miliar,” tandas Agus.

Anggaran Rp9,88 triliun itu, kata dia, digunakan untuk, pertama, anggaran gaji dan penghasilan lainnya sebanyak Rp3,38 triliun. Kemudian, anggaran manajemen SDM sebesar Rp2,946 triliun. Anggaran logistik sebesar Rp1,002 triliun. Anggaran program sosial dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM mencapai Rp310 miliar.

“Kemudian, untuk pajak sebesar Rp925 miliar, penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp868 miliar dan untuk cadangan anggaran sebesar Rp441 miliar,” tegas Agus.

Sementara itu, BI juga menargetkan anggaran penerimaan operasional BI di 2017 mencapai Rp21,215 triliun. Angka ini naik sebesar Rp16,36% dari ATBI 2016. Sebelumnya, BI sendiri menargetkan penerimaan sebanyak Rp24,675 triliun.

Penerimaan yang tinggi itu, kata Agus, bersumber dari penerimaan pengelolaan valuta asing (valas) yang mencapai Rp21,075 triliun. Kemudian penerimaan kegiatan operasional dan kegiatan pendukung sebesar Rp14 miliar dan penerimaan administrasi sebesar Rp125 miliar.

Dengan dinaikkannya anggaran sosial, anggota DPR meminta BI lebih fokus dan serius dalam mengendalikan inflasi. Anggota Komisi XI DPR, Muhammad Hatta menegaskan, program sosial BI ke depan harus bisa terus menjaga inflasi dengan baik. Sehingga semua komponen penyumbang inflasi harus serius dijaga BI.

“Jadi saya harap, BI di 2017 ini fokus pengendalian ke komponen inflasi dan kluster-kluster komoditas. Ini penting agar inflasi lebih terkendali dengan baik,” pintanya.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka