Jatinangor, Aktual.com – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso, meyakini praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ke depan akan memimpin berbagai institusi pemerintahan. Bukan hanya institusi perguruan tinggi pemerintahan hingga kementerian, melainkan memimpin institusi pemerintahan bernama Indonesia.
“Mungkin dari sekian banyak ini salah satunya ada yang jadi Presiden, ada yang jadi Mendagri, jadi rektor. (Kalau) BNN institusi sipil bisa dikepalai siapa saja,” kata Buwas saat memberikan Ceramah Umum di Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Jumat (16/12).
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengajak seluruh civitas akademika dan Praja IPDN sebagai Kampus Kader Pelopor Revolusi Mental untuk bersama-sama membentengi diri dari kejahatan narkoba. Sebab dampak besar akibat obat-obatan terlarang tersebut secara langsung merusak generasi muda yang akan memimpin Indonesia ke depan.
“Di Indonesia setiap tahun 15 ribu generasi (muda) meninggal sia-sia karena narkoba. Data hari ini setiap hari 40-50 meninggal akibatĀ narkoba. Itu generasi kita. Generasi memimpin Indonesia ke depan,” kata Buwas.
Disampaikan pula bahwa permasalahan narkoba bukan sekedar peredaran penyalahgunaan obat-obatan terlarang, akan tetapi juga bentuk proxy war, perang modern. Perang yang tidak lagi menggunakan senjata canggih, melainkan dengan candu. Generasi mudanya dibuat ketagihan terhadap obat-obatan terlarang.
Ketika kekuatannya terkontaminasi oleh candu, sebuah negara akan dengan mudah tanpa perlawanan dikuasai. Dan, hal itu bukan tidak mungkin terjadi di Indonesia. Faktanya, saat ini Indonesia dijadikan salah satu pangsa terbesar peredaran narkoba. Hebatnya berapapun baang yang dikirim atau disuplai akan terjual habis tanpa ada sisa.
“Tak ada yang mubadzir, ini luar biasa. Merata dari Sabang sampai Merauke,” jelas Buwas.
Kondisi demikian, lanjutnya, sudah sangat membahayakan dan serius. BNN sudah menyampaikan kondisi tersebut kepada Presiden Jokowi dan BNN diperintahkan untuk mengevaluasi berbagai programnya.
(Soemitro)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka