Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta, Novel Bamukmin menilai “Tangisan Ahok” saat membacakan nota keberatan (eksepsi) atas dakwaan jaksa penuntut umum di persidangan beberapa waktu hanya alibi untuk mencari simpati publik.

“Tapi ternyata di masyarakat enggak laku tuh “Si Ahoax” cari simpati, karena salah satu lembaga survei menyampaikan yang tidak simpati dengan tangisan si Ahoax masih 60 persen,” ujar Novel di Jakarta, Sabtu (17/12).

Pria yang akrab disapa Habib Novel ini pun menyebut tangisan Ahok sebagai air mata buaya. Sebab faktanya, kata dia, saat menangis Ahok masih melakukan kebongan-kebohongan.

“Bohong enggak pake sepatu ketika di makam. Bohong dengan membawa bawa nama Alm M. Yusuf. Bohong jadi, didukung Gusdur,”

“Yang lebih gila lagi bukan menyesal malah hina islam lagi, yang justru saya menyaksikan sendiri dan saya laporkan lagi,” jelas Novel.

Menurutnya, Ahok semakin blunder dengan pembelaan-pembelaan nya tersebut.

“Semua jadi ngawur, eksepsi jadi pledoi ditambah main sinetron dan kampanye dan melakukan hal tidak pantas di salah satu ruang di pengadilan,” pungkasnya.

Pewarta : Nailin In Saroh

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs