Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengusulkan moratorium ujian nasional (UN) pada 2017. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy baru saja meresmikan sekolah di daerah utara kepulauan Maluku, Sabtu (17/12). Dua sekolah tersebut, yakni Sekolah Luar Biasa (SLB) Daruba Pulau Morotai dan SMK Maritim Muhammadiyah Halmahera Timur.

Muhadjir mengaku, saat ini pembangunan sekolah di wilayah tersebut menjadi perhatian Kemendikbud. Mulai dari daerah pinggiran, terluar, tertinggal, dan terpencil. Hal ini, kata dia, sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo dalam rangka pemerataan pendidikan di Indonesia timur.

“Presiden Jokowi sangat ingin daerah-daerah ini maju duluan, jangan kalah dengan daerah tengah,” ujar Muhadjir dalam kunjungannya ke Maluku, Sabtu (17/12).

Lebih lanjut, Muhadjir menjelaskan, peresmian SLB dan SMK kali ini merupakan manifestasi dari pembangunan SDM di daerah pinggiran.‎ Ke depan, kata dia, generasi penerus harus lebih siap menghadapi tantangan ekonomi.

“SDA tidak lagi bisa menjadi andalan jika SDM Indonesia lemah. Negara-negara kaya minyak sudah mulai kesulitan karena kurang memiliki kesiapan SDM,” jelasnya.

Menurut Muhadjir, fokus penyiapan tenaga kerja Indonesia harus memperbanyak tenaga terampil yang dilahirkan dari SMK dan lembaga kursus vokasional. Pasalnya, mereka sudah memiliki karakter etos kerja, kemandirian, integritas, dan gotong royong yang sudah terbentuk dari tingkat pendidikan dasar.

“Insya Allah pada tahun 2045 ketika negara kita berusia 100 tahun kita akan menjadi negara terhebat,” ungkap mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Di hadapan ratusan guru dan kepala sekolah dan guru se-Maluku Utara di pendopo kabupaten Daruba pulau Morotai, mendikbud juga kembali berpesan agar anggaran daerah harus minimal 20 persen.

“Jangan mengandalkan dana pusat saja. Pembangunan SDM penting jadi harus dialokasikan dana secukupnya, harus jadi prioritas,” tutup dia.[Nailin In Saroh]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid