Jakarta, Aktual.com – Sebanyak 79 hingga 182 gerai PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) akan tetap beroperasi pada hari-hari libur sepanjang periode liburan Natal 2016 dan Perayaan Tahun Baru 2017.

Corporate Secretary BNI Kiryanto di Jakarta, Minggu (18/12), menyebutkan BNI tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat yang hendak bertransaksi pada masa liburan akhir tahun yang berlangsung sejak 24 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017.

Menurut Kiryanto, sepanjang masa liburan akhir tahun 2016, BNI hanya meliburkan seluruh operasionalnya pada tanggal 25 Desember saat perayaan Natal 2016, dan tanggal 1 hingga 2 Januari 2017 atau pada saat libur bersama dalam rangka Tahun Baru.

Kiryanto menyebutkan operasional terbatas BNI telah dilaksanakan sejak hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirayakan kaum Muslim pada Senin (12/12).

Saat itu, sebanyak 79 gerai tetap aktif memberikan pelayanannya, yaitu pelayanan Setoran Bahan Bakar Minyak (BBM)/ Non-BBM, Setoran/ Penarikan Rekening BNI, Pemindahbukuan Antar-Rekening BNI dan Setoran Penerimaan Negara.

Operasional terbatas di sebanyak 79 gerai juga akan dilaksanakan pada Senin (26/12) atau pada saat libur bersama perayaan Natal 2016.

Pelayanan yang diberikan meliputi Setoran/Penarikan/ Pemindahbukuan, Setoran BBM/ Non-BBM, serta Setoran Penerimaan Negara.

Operasional terbatas juga dilaksanakan pada Sabtu (31/12). Terdapat 182 gerai yang beroperasi memberikan layanan perbankan, berupa Setoran BBM/ Non-BBM, Setoran Penerimaan Negara, dan Setoran Debitur untuk Pembayaran Angsuran.

Operasional BNI akan kembali berjalan normal pada 3 Januari 2017.

BNI menyiapkan sejumlah uang tunai untuk memenuhi kebutuhan transaksi yang diperlukan oleh masyarakat selama masa liburan akhir tahun yang kami perkirakan meningkat tujuh persen.

BNI menegaskan akan memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan uang tunai selama masa liburan Natal dan Tahun Baru tersebut.

Uang tunai yang disiapkan BNI untuk memenuhi kebutuhan selama masa liburan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 mencapai sekitar Rp11 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan