Jakarta, Aktual.com – Investasi properti di Kabupaten Lebak, Banten, cenderung meningkat sehubungan kemudahan proses perizinan dari pemerintah daerah.
“Kami tahun sebelumnya mencatat 21 pengusaha properti, namun kini meningkat menjadi 31 investor. Meningkatnya investor itu karena pemerintah daerah komitmen memberikan kemudahan proses perizinan itu,” kata Kepala Bidang Penanaman Modal pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kabupaten Lebak, Muktar Mulya Hasibuan di Lebak, Minggu (18/12).
Meningkatnya investor properti itu berdampak terhadap nilai investasi Kabupaten Lebak hingga November 2016 menembus Rp1,507 triliun. Realisasi nilai investasi itu melebihi target yang ditentukan pemerintah daerah sebesar Rp1 triliun.
Selama ini, para pengusaha properti melirik Kabupaten Lebak, terutama pengembang perumahan di kawasan Kota Kekerabatan Maja (KKM) untuk menampung jutaan warga DKI Jakarta.
Saat ini, diperkirakan investor pengembang perumahan mencapai 30 pengusaha dan kebanyakan menggeluti di kawasan KKM. Para investor lebih tertarik mengembangkan properti di kawasan KKM karena permintaan perumahan warga DKI Jakarta cukup tinggi.
Selain itu juga sarana dan prasarana infrastuktur, seperti jaringan listrik, pemenuhan air bersih, pasar dan pengoperasian Kereta Api Listrik atau Commuter Line rute Maja-Jakarta.
Keberadaan perusahaan properti itu tentu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan baru bagi warga.
“Kami yakin investasi properti perumahan itu akan mendorong kawasan KKM menjadi lebih maju sehingga berdampak terhadap peningkatan pendapatan pajak daerah (PAD),” katanya.
Menurut dia, investor properti yang mengembangkan perumahan terdapat perusahaan besar di antaranya PT Ciputra Group dan PT Citra Maja Raya dengan membangun ribuan unit rumah di Kecamatan Maja dan Kabupaten Serang. Bahkan, pengembangan perumahaan untuk masyarakat strata ekonomi menengah ke bawah banyak diminati warga DKI Jakarta.
“Kami yakin tahun 2017 kawasan KKM sudah dibanjiri investor properti untuk mengembangkan perumahan,” katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Kabupaten Lebak mengaku kehadiran investasi pengembang yang membangun perumahan di KKM akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Masyarakat saat ini bisa bekerja di perumahan-perumahan sebagai asisten rumah tangga, petugas keamanan, perawat taman, kebersihan dan pedagang.
“Kami sekarang merasa lega setelah bekerja di PT Citra Maja membangun perumahan dengan pendapatan Rp100 ribu/hari,” kata Sarip (50), warga Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka