Jakarta, Aktual.com- Pemerintah Indonesia mengaku tengah mengkaji dan mempertimbangkan impor Gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG) dari Iran. Hal itu diakui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.
Jonan menceritakan, rasa tergiur itu bermula saat dia mendampingi kunjungan Presiden Jokowi ke negara Iran pada minggu lalu. Saat itu ditemukan harga LNG dirasa sangat murah dan menarik perhatian Presiden Jokowi.
“Waktu di Iran, saya dampingi presiden. Harga gas di sana itu murah sekali. Presiden minta kaji apa mungkin kita impor LNG. Kalau impor LPG pasti kan setengah juta. Karena harga gasnya murah sekali. Tapi ini masih dikaji,” kata Jonan di Kawasan Kuningan Jakarta, Senin (19/12/2016).
Sebelumnya diketahui bahwa pada saat kunjungan kenegaraan itu, Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Iran bersepakat menandatangani empat dokumen kerja sama di sejumlah sektor.
Penandatanganan empat dokumen nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dan perjanjian kerjasama dilakukan oleh menteri luar negeri kedua negara dengan disaksikan oleh Presiden Iran Hassan Rouhani dan Presiden Joko Widodo di Sa’dabad Cultural Complex, Teheran, Rabu, 14 Desember 2016.
“Representatif dari sektor swasta dari kedua negara juga menandatangani delapan dokumen kerja sama pada seremonial yang dilakukan di Sa’dabad Cultural Complex,” ucap Presiden Rouhani seperti dikutip dalam situs Kepresidenan Iran, Rabu (14/12/2016).
Adapun kerja sama yang dimaksud adalah sektor hukum pada persoalan kriminal, ekstradisi kriminal, kelistrikan dan energi terbarukan, serta meningkatkan investasi kedua negara.
Pewarta: Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs