Jakarta, Aktual.com – Profesi disc jokey (DJ) tengah digandrungi banyak orang, salah satunya artis cantik Dominiq Key. Dirinya menekuni profesi DJ sejak tahun 2014 lalu berawal dari kecintaannya terhadap musik yang bisa dilakukan sambil traveling.
“Profesi DJ ini sudah saya tekuni dari tahun 2014. Awalnya banyak teman-teman menjadi DJ, lalu saya perhatikan ternyata musik dan profesi DJ itu menyenangkn. Bahkan bisa dilakukan sambil travelling. Makanya saya mencari mentor untuk menjadi seorang DJ yang baik dan berkualitas,” ujar Dominiq Key di Jakarta, Selasa (20/12).
Dirinya tahun ini getol mengasah kemampuan demi bisa mewujudkan niat menjadi DJ profesional. Salah satunya melalui hasil karya terbaru dengan meluncurkan Single Original Mix “Dom Attack” dan single Life of Party Version “Dominiq Key”. Artis cantik yang mengidolakan David Guetta, Tiesto, Armin Van Burren, Showtex, dan Martin Garix berharap karya terbarunya tersebut dapat diterima di masyarakat luas.
“Saya berharap masyarakat suka dan menerima dua karya terbaru ini. Saya ingin dikenal di masyarakat sebagai DJ DK (Dominiq Key) yang punya karya, bukan sebagai DJ yang hanya jual muka cantik dan bodi seksi,” jelasnya.
Dikatakan lebih lanjut, pada malam tahun baru nanti dirinya mendapat berbagai macam tawaran tampil di beberapa kota namun terpaksa ditolak. Pasalnya, Ia ingin fokus untuk melaunching mini album.
Terkait dengan pengalaman tampil di berbagai daerah, selama ini dirinya masih merasakan banyak duka daripada sukanya. Bahkan pernah ada satu promotor nakal mendadak membatalkan secara sepihak lantaran menolak permintaan negatif yang diduga pelecehan seksual.
“Sekitar delapan bulan lalu, saya sempat dicekal/diblok tidak boleh tampil di beberapa kota seperti Palu, Lombok dan Lampung. Saat itu saya menolak permintaan negatif salah satu promotor nakal. Lantas mereka pun membatalkan kontrak secara sepihak. Saya Kaget dan sedih. Kesannya sebagai DJ Cewek harus ‘mau diapa-apain’ dulu baru bisa dapat job off air. Kalau ga mau yah langsung dcekal/diblok secara sepihak, ga boleh main di klub dan daerah tersebut,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, pengurus Persatuan DJ seluruh Indonesia (PDJI) Yopie Hutubessy mengatakan akan membawa kasus tersebut pada rakernas tahun depan. Harapannya, profesi DJ tidak dilecehkan dan mendapat posisi yang seimbang di industri musik.
“Saat ini kita memang belum ada payung hukumnya. ADRT belum kita buat. Oleh sebab itu di awal tahun depan akan kita adakan rakernas PDJI untuk membahas ini. Ke depan diharapkan tidak terjadi hal seperti itu. Kalaupun terjadi, bisa kita bawa ke ranah hukum,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka