Jakarta, Aktual.com – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan kesetiakawanan sosial menjadi kekuatan Indonesia dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa.
“Kesetiakawanan Sosial merupakan salah satu kekuatan yang sangat dahsyat, bahkan melebihi ketajaman bambu runcing. Karena kekuatan kesetiakawanan sosial tidak terletak pada hebatnya senjata yang digunakan dalam peperangan,” jelas Kofifah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (21/12).
Khofifah dalam rangka peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional melanjutkan, kekuatan yang hakiki adalah jiwa yang disemangati oleh rasa senasib seperjuangan yang disajikan dalam bentuk perlawanan moral kepada para penjajah.
Kegiatan HKSN, dijelaskan Kofifah, merupakan refleksi atas kejadian di Yogyakarta pada 20 Desember 1948, yang melatarbelakangi peristiwa bersejarah dari seluruh lapisan masyarakat dalam mempertahankan kedaulatan negara.
“Mari menjaga roh kesetiakawanan sosial agar tetap tertanam dalam pola pikir, gerak dan kerja nyata kita, dimana format kesetiakawanan dapat dijalankan baik dalam bentuk politik, ekonomi, sosial dan budaya. Serta hal-hal kecil dalam keluarga dengan sikap toleransi, saling menyangi, menghormati dan saling tolong menolong,” katanya.
Kementerian Sosial mencanangkan gerakan” One Day One Care” atau Sehari Berbagi Satu Orang Satu. “One Day One Care” merupakan gerakan untuk berbagi kepada sesama baik dilingkungan terdekat atau dimanapun manusia berada.
Mensos menyakini dengan semangat berbagi yang ditanamkan dalam diri setiap warga mampu membuat bangsa Indonesia bisa menyelesaikan berbagai persoalan dan ancaman perpecahan bangsa.
Untuk itu, semua pihak agar kesetiakawanan sosial dapat dilakukan mulai dari hal yang paling sederhana.
“Saya meyakini apabila nilai-nilai kejuangan yang disemangati kesetiakawanan sosial tumbuh berkembang dengan baik, Indonesia akan menjadi negara yang hebat,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid