Jakarta, Aktual.com – PT Aneka Tambang Tbk (Persero) dan konsorsium PT Wijaya Karya Tbk – Kawasaki Heavy Industries Ltd (WIKA-KHI) bersinergi mengembangkan hilirisasi produksi “stainless steel” Proyek Pembangunan Pabrik Feronikel Halmahera Timur (P3FH) nilai kontrak Rp3,42 triliun.
Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan antara Direktur Pengembangan Antam Johan NB Nababan, Direktur Operasi II WIKA Bambang Pramujo dan KHI Associate Director Eguma, dihadapan Asisten Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media, Bagja Mulyanto, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (21/12).
Direktur Utama Antam Teddy Badrujaman mengatakan konsorsium WIKA-KHI pemenang tender kontrak “Engineering, Procurement and Construction (EPC) turn key P3FH” tahap 1 line 1 berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.
“Pembangunan pabrik ini bagian dai strategi hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel melalui kegiatan pengolahan, sekaligus memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi pembangunan ekonomi di wilayah Indonesia Timur,” kata Teddy.
Proyek P3FH merupakan salah satu proyek strategis Antam yang berujuan meningkatkan nilai tambah potensi bijih nikel perusahaan melalui kegiatan pengolahan bijih nikel menjadi feronikel.
Pabrik feronikel Halmahera Timur yang diproyeksikan rampung 2018 ini dibangun terdirit atas “rotary dryer” berkapasitas 170 ton per jam, rotary klin kapasitas 165 ton per jam, “electric smelting furnace” berkapasitas 60 MW serta perlaatan penunjang lainnya.
Dengan demikian feronikel Haltim akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel Antam dari 27.000-30.000 TNI per tahun menjadi 40.500-43.500 TNI per tahun, serta turut mendukung program pembangunan industri dasar logam ‘steel’.
Sementara itu, Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo mengatakan, optimis proyek P3FH ini berjalan dengan baik dan tepat waktu, tepat mutu serta sesuai target.
Ia menjelaskan, lingkup pekerjaan konsorsium meliputi “design, engineering, procurement, construction, startup, testing and commissioning of the plant”.
Selain P3FH Antam juga telah menyelesaikan Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, ditandai selesainya PLTU Batu bara berkapasitas 2X30 MW.
Dengan demikian ekspansi feronikel Antam tetap on the track, karena menurunkan biaya energi feronikel sekitar 15-20 persen.
Hingga September 2016 volume produksi feronikel Antam mencapai 14.393 TNI, meningkat 12 persen dibanding periode sama tahun 2015 sebesar 12.383 TNi.
Sedangkan Asisten Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media, Bagja Mulyanto mengatakan proyek P3FH merupakan sinergi BUMN di bidang hilirisasi mengarah ke produksi stainless steel.
“Proyek P3FH dibiayai dari Penyertaan Modla Negara (PMN) sehingga diawasi secara langsung dan lebih ketat. Setiap bulan ANTAM dan WIKA-KHI memberikan laporan supaya pengerjaanya lebih akurat dan profesional,” tegas Bagja.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka