Jakarta, Aktual.com – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyiapkan strategi khusus untuk menguak skandal korupsi dana optimalisasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) tahun anggaran 2014.

Menurut Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, strategi ini akan digunakan dalam memeriksa berbagai saksi yang diduga tahu dugaan korupsi dana optimalisasi Kemenakertrans, termasuk mantan Menakertrans, Muhaimin Iskandar.

“Yang pasti masih proses penyidikan. Soal pemeriksaan, pengeledahan atau tindakan lain dalam proses penyidikan perlu mempertimbangkan banyak hal. Karena itu bagian dari strategi penyidikan untuk memastikan informasi tidak berubah,” ujar Febri, saat jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/12).

Terlepas dari hal itu, Febri mengakui sudah berbagai data dan informasi yang didapat penyidik, baik terkait dugaan keterlibatan pihak lain, termasuk didalamnya Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, maupun tentang kronologi korupsinya.

Namun, sambung Febri, penyidik masih melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa data dan informasi itu valid. “Dokumen yang dibutuhkan untuk memperkuat perkara tersebut, masih dibutuhkan strategi yang sifatnya spesifik,” jelasnya.

Hingga hari ini, belum ada pemanggilan saksi terkait kasus dana optimalisasi Kemenakertrans. Padahal, KPK telah mengumumkan penetapan anggota Komisi II DPR RI, Charles Jones Mesang sebagai tersangka sejak 5 Desember 2016 lalu.

Dalam kasusnya, Charles diduga menerima hadiah sebesar Rp 9,75 miliar atau 6,5 persen dari total dana optimalisasi Kemenakertrans pada 2014 silam. Dugaannya, uang tersebut diberikan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (Ditjen P2KT), Jamaluddien Malik.

Keterlibatan Charles dimulai setelah Jamaluddien menghadiri rapat bersama Komisi IX DPR pada 21 Oktober 2013. Saat itu, Jamaluddien hadir bersama Cak Imin yang masih menjabat sebagai Menakertrans, serta Sekretaris Ditjen P2KT, Achmad Said Sudari.

Rapat itu membahas usulan Kemenakertrans atas tambahan anggaran sebesar Rp 610 miliar untuk optimalisasi tugas pembantuan tahun anggaran 2014.

Laporan: M Zhacky Kusumo

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby