Kebutuhan Uang Akhir TahunPetugas mengatur uang di cash center BRI, Jakarta, Rabu (21/12). Bank Indonesia (BI) memproyeksi kebutuhan uang di bulan Desember 2016 akan berada di kisaran Rp88 triliun sampai Rp94 triliun. Kebutuhan uang ini meningkat 3% sampai 10% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp85,6 triliun. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.Com-Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) menampik kabar yang beredar luas di masyarakat yang menyebutkan jika percetakan uang Rupiah baru tahun emisi (TE) 2016 dilakukan sebuah perusahaan swasta di Kudus.

“Tidak benar cetak uang NKRI dicetak di Kudus. Uang NKRI dicetak di Peruri, Karawang,” ucap Head of Corporate Peruri, Eddy Kurnia dalam keterangannya melalui perangkat elektronik di Jakarta, Rabu (21/12/2016)

Percetakan tersebut kata Eddy sesuai dengan Undang-Undang Mata Uang Nomor 7 Tahun 2011 dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2006, yang menyebut bahwa Bank Indonesia menugaskan Peruri untuk mencetak uang rupiah.

“Bertahun-tahun hingga saat ini dan ke depan, Peruri selalu siap menjalankan tugas negara tersebut dengan tingkat pengamanan yang tinggi dan kualitas terbaik,” jelas Eddy.

Selain itu, sambung Eddy pada uang Rupiah baru telah tercetak nama Peruri disertai tahun cetaknya yakni 2016. Sebagai contoh, pada uang rupiah nominal Rp 1.000 sisi belakang (yang terdapat gambar penari) tercetak teks Peruri TC 2016 di bawah tulisan seribu rupiah. Demikian seterusnya di pecahan lain, tulisan Peruri TC 2016 berada di posisi yang sama.

Pernyataan Eddy dikeluarkan untuk merespon beredarnya kabar melalui Media Sosial yang menyatakan jika  uang Rupiah baru tidak dicetak oleh Peruri. Kabar ini seiring peluncuran uang Rupiah baru oleh Bank Indonesia pada Senin (19/12/2016).

Artikel ini ditulis oleh:

Bawaan Situs