Tangerang, Aktual.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tangerang, Banten, membuat terobosan upaya mengatasi pengangguran usia produktif yang jumlahnya mencapai 137.277 jiwa.
“Upaya tersebut dengan cara membentuk Bursa Kerja Khusus (BKK) dan bursa kerja melalui jaringan,” kata Kepala Disnakertrans Pemkab Tangerang Syafrudin di Tangerang, Kamis (22/12).
Syafrudin mengatakan, BKK untuk tenaga kerja produktif yang memiliki keterampilan tertentu, tetapi belum ditampung perusahaan.
BKK bisa pula untuk usia produktif tamatan SMA/sederajat yang belum memiliki keterampilan, tetapi akan dilatih sesuai sesuai kebutuhan pasar industri.
Penduduk Kabupaten Tangerang sebanyak 3,37 juta jiwa tersebar di 29 kecamatan dan 246 desa/kelurahan, di dalamnya 1,51 juta jiwa merupakan angkatan kerja.
Bila setiap tahun angkatan kerja dapat terserap sebanyak 10.000 orang, maka butuh waktu lebih dari selama 10 tahun dalam menuntaskan tenaga yang mengganggur.
Upaya mengatasi pengganguran itu di antaranya dengan menggelar bursa tenaga kerja 2016 sehingga angkatan kerja dalam jumlah besar dapat terserap karena ada partisipasi pengusaha.
Para pencari kerja itu antusias untuk melamar karena pengusaha tidak membebani mereka dengan biaya alias gratis sehingga acara selama dua hari itu dipenuhi angkatan kerja mencapai 50.000 orang yang berasal dari berbagai daerah.
Terobosan lain bekerja sama dengan perusahaan untuk membantu warga lokal yang belum bekerja.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meminta kepada pengusaha untuk memberikan prioritas kepada warga lokal untuk ditempatkan pada bidang yang dimiliki.
“Jangan penduduk lokal menjadi penonton di rumah sendiri, hal itu dapat menjadi kecemburuan sosial dan berdampak terhadap masalah lain,” katanya.
Sebelumnya, warga Kabupaten Tangerang usia produktif mulai 19 tahun hingga 32 tahun tamatan SMA/Sederajat maupun perguruan tinggi belum mendapatkan kesempatan bekerja sementara beroperasi sebanyak 4.800 pabrik.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid