Jakarta, Aktual.com – Hujan deras yang tidak biasa di perbukitan batu Uluru di pedalaman Australia memicu aliran air yang menyebabkan banjir dan tujuh orang hilang, termasuk seorang wisatawan Jepang yang mobilnya terseret arus dan satu keluarga asal Australia.
Polisi menggunakan helikopter untuk mencari keluarga beranggotakan enam orang yang hilang sejak hujan deras pada Hari Natal di kawasan gurun yang saat ini biasanya terkena terik sinar matahari musim panas di bagian selatan.
Satu unit mobil yang mengangkut tiga orang yang diyakini wisatawan asal Jepang juga terhanyut di jalanan dekat Kota Alice Spring yang berubah menjadi alur banjir, demikian kata polisi.
Dua orang berhasil keluar dari mobil yang terperangkap banjir itu, namun polisi sedang bersusah payah menyelamatkan orang ketiga yang terjebak di dalam kendaraan yang terseret banjir, demikian kata Brendan Muldoon yang bertindak sebagai kepala kepolisian.
“Kami diberitahu oleh beberapa saksi mata bahwa mobil itu tergulung banjir beberapa kali dan terjepit pohon,” kata Muldoon kepada sejumlah wartawan, Selasa (27/12).
Pihak berwenang menutup Taman Nasional Uluru-Kata yang juga dikenal dengan Ayers Rock dimana hujan deras turun pada saat musim panas pada Minggu (25/12) dan Senin (26/12).
Perbukitan batu yang merupakan situs yang disucikan kelompok aborigin itu tertutup awan setelah alr hujan mengalir ke bawah.
Prakirawan senior cuaca Biro Meteorologi Wilayah Utara, Sally Cutter, menyebutkan bahwa lebih dari 232 milimeter (9 inci) curah hujan terjadi di Kota Kintore, Senin (26/12), atau dua kali lipat dari curah hujan pada Desember 2003 yang tercatat 110 milimeter.
Uluru merupakan salah satu tujuan utama wisatawan di Australia hingga mampu menarik 300 ribu wisatawan per tahun. Taman nasional itu dibuka kembali pada Selasa.
Sekitar 80 orang masih dievakuasi ke pusat Kota Kintore, Selasa, dan jalanan di wilayah tersebut masih belum bisa dilalui, demikian juru bicara Kepolisian Wilayah Utara dan Badan Kegawatdaruratan setempat kepada Reuters.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Eka