Tenaga kerja asing ilegal asal China. (ilustrasi/aktual.com)
Tenaga kerja asing ilegal asal China. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI, dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan, Mukhtar Tompo menyampaikan bahwa para pekerja berkewarganegaraan asing, pada proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di daerah pemilihannya, tidak mampu bersosialisasi dengan masyarakat.

Kemudian para pekerja asing itu pula banyak memasang tulisan dalam bahasa China di sepanjang area PLTU. Namun pada saat Kunker Komisi VII yang berlangsung sekitar seminggu lalu, Mukhtar meminta berbagai tulisan tersebut diturunkan.

“Banyak WNA dari China yang kerja di sana, mereka tidak bersosialisasi dengan masyarakat. Sepanjang area PLTU dipenuhi papan ucapan mirip reklame dan spanduk yang berbahasa China. Saya minta diturunkan saat itu,” katanya di Jakarta, Rabu (28/12).

Kemudian dia berpesan kepada pimpinan perusahaan agar berupaya menghindari konflik sosial dengan masyarakat setempat. Dia memahami bahwa warga Jeneponto masih memegang budaya lokal yang kental, sehingga mereka tidak bisa menerima jika kemurnian budaya mereka dirusak oleh pendatang.

Sementara di sana sudah terjadi beberapa kali unjuk rasa untuk mengusir warga asing tesebut. Gejolak ini muncul dilatarbelakangi rasa ketidakadilan peluang kerja, serta sensitifitas budaya.

“Saya sampaikan ke pengelola dan pimpinan perusahaan di sana bahwa jika ke sini untuk misi bisnis dan ada efek peningkatan PAD serta kesejahteraan masyarakat, silahkan saja. Tapi jangan bawa misi budaya ke sini,” tandasnya.

Dadangsah Dapunta

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan